"Kami jajaran anggota Dewan Pers sangat kaget menerima kabar beliau wafat tadi sore pukul 16.00 WIB," kata anggota Dewan Pers Nezar Patria saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Leo dikabarkan terpeleset di kamar mandi yang menyebabkan kepalanya terbentur dan terluka. Leo sempat dirawat di IGD Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, sebelum wafat.
Nezar mengatakan dirinya begitu kaget atas kepergian Leo. Dia mengungkapkan pada Rabu pagi masih sempat bertemu Leo Batubara di Gedung Dewan Pers, di Jakarta.
"Tadi pagi jam 11, saya masih bertemu beliau di Dewan Pers," kata Nezar.
Nezar mengatakan pada Rabu pagi dirinya sedang melakukan diskusi mengenai indeks kebebasan pers. Pada saat istirahat diskusi, pukul 11.00 WIB, ia melihat Leo baru saja tiba di ruang tamu Dewan Pers.
"Seperti biasa, beliau menyapa dengan bahasa Inggris 'good morning, hello sir', lalu kami berjabat tangan. Saya tanya ke beliau, bagaimana hari ini, sehat, beliau jawab 'sehat dan bugar'," ujar Nezar.
Nezar mengatakan hingga sebelum wafat Leo masih menjadi anggota Kelompok Kerja Bidang Pengaduan Dewan Pers. Leo juga kerap memberikan masukan mengenai kasus-kasus yang tengah ditangani Dewan Pers.
"Sampai akhirnya sore tadi kami semua mendapat kabar beliau berpulang. Saya sangat kaget, masih mengenang bagaimana menjabat tangan beliau pada pagi hari," ujar Nezar.
Semasa hidupnya Leo dikenal sebagai sosok yang selalu memperjuangkan kemerdekaan pers.
Baca juga: Leo Batubara: UU MD3 ancam kemerdekaan pers
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018