Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat, mengatakan kebakaran hutan dan lahan terjadi Kamis (30/8), pukul 18.02 WIB.
"Luas lahan kebun jati yang terbakar, hingga saat ini masih dalam pendataan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Aceh Tenggara, termasuk penyebab terjadinya kebakaran masih dalam penyelidikan oleh aparat kepolisian setempat," katanya.
Namun, ujar dia, tim pemadam kebakaran di Aceh Tenggara telah mengerahkan sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran demi melakukan upaya penanganan titik api di lahan tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dan terdampak akibat peristiwa ini. Hingga kemarin malam, upaya pemadaman masih dilakukan melibatkan berbagai unsur termasuk TNI/Polri," terang Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat sebelumnya menyebut, satelit mendeteksi 57 titik panas muncul di wilayah Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad berujar titik panas ini terkosentrasi di delapan kabupaten di provinsi paling ujung Utara di Sumatera itu.
"Dari ke-57 titik panas di Aceh ini, tiga titik di antaranya di Aceh Tenggara dan terdapat di satu kecamatan, yakni Lawe Alas," katanya.
Baca juga: Kebakaran hutan berulang, komitmen COP 21 sulit tercapai
Baca juga: BMKG : titik panas meningkat akibat kemarau meluas
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018