• Beranda
  • Berita
  • Rekompak buat bangunan percontohan "RISA" di Mataram

Rekompak buat bangunan percontohan "RISA" di Mataram

31 Agustus 2018 14:33 WIB
Rekompak buat bangunan percontohan "RISA" di Mataram
Ilustrasi rumah tahan gempa dari komposit sandwich yang dikembangkan BPPT (BPPT)

Dari data yang ada jumlah RISA yang akan dibangun lebih dari 1.000 unit, sebab dari data rumah rusak berat akibat gempa bumi tercatat sebanyak 1.686 unit,

Mataram, (ANTARA News)- Tim dari rehabilitasi, rekonstruksi masyarakat dan permukinan berbasis komunitas (Rekompak), membuat bangunan percontohan dengan konsep konstruksi rumah indah sederhana aman atau "RISA" di daerah bencana gempa bumi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, H Mahmuddin Tura di Mataram, Jumat, mengatakan bangunan percontohan itu dibangun di Lingkungan Tegal, Kecamatan Sandubaya, berupa sebuah mushala.

"Lingkungan Tegal merupakan salah satu dari empat lingkungan yang tercatat sebagai lingkungan terparah terdampak gempa bumi yang melanda daerah ini," katanya.

Menurutnya, pembangunan mushala oleh tim Rekompak dengan ukuran 4,8x4,8 meter dimaksudkan untuk memperlihatkan contoh konstruksi RISA dengan menggunakan dana bantuan yang akan diberikan pemerintah bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat sebesar Rp50 juta.

Dalam proses pembuatan mushala tersebut, masyarakat dilibatkan sekaligus diberikan edukasi tentang cara membuat rangka, beton dan atap sehingga konsep rumah tahan gempa bisa diterapkan.

"Proses pembangunan mushala yang dilakukan tim Rekompak cukup cepat, karena dalam sehari rangka balok, beton dan atapnya sudah rampung," katanya.

Setelah melihat konsep tersebut, lanjut Mahmuddin, sekitar 80-90 persen warga sekitar setuju dengan konsep pembangunan RISA, sehingga tinggal disesuaikan dengan kondisi tanah masing-masing.

Menurutnya, dana sebesar Rp50 juta yang akan diberikan pemerintah merupakan dana stimulan, untuk membangun rumah tipe 36 atau 6 meter x 6 meter, dengan kualitas bagus dan tahan gempa.

Berdasarkan kajian, dana Rp50 juta itu masyarakat bisa membuat kolom, balok dan atap atau rangka utama sebuah rumah dengan kisaran anggaran Rp35 juta.

"Sisanya Rp15 juta, dapat digunakan masyarakat untuk menyempurnakan rumah mereka sesuai keinginan. Jika kita hitung kebutuhan anggaran hingga rampung, kebutuhan membangun RISA sekitar Rp75 juta," ujarnya.

Dikatakan, dengan melihat proses pembangunan mushala yang sangat cepat, diprediksi untuk membangun satu unit RISA hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari, dengan catatan lahan sudah bersih dan siap dibangun.

Namun dalam hal ini, dibutuhkan kerja sama dan partisipasi masyarakat dalam setiap proses pembangunannya. Oleh karena itu, tim dari Rekompak juga memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat membuat cetakan serta rangka rumah tahan gempa.

"Harapannya, masyarakat bisa lebih mandiri dan bisa mengembangkan pembangunan rumahnya sesuai konsep dasar yang telah diberikan," katanya.

Mahmuddin menambahkan, pembangunan RISA untuk masyarakat yang rumahnya rusak berat akan dilaksanakan ada empat lingkungan, yakni Lingkungan Tegal, Gontoran dan Pengempel Indah Kecamatan Sandubaya serta Lingkungan Kamasan, Kecamatan Selapang.

"Dari data yang ada jumlah RISA yang akan dibangun lebih dari 1.000 unit, sebab dari data rumah rusak berat akibat gempa bumi tercatat sebanyak 1.686 unit," katanya.*

 

Baca juga: TNI dilibatkan untuk bersihkan areal pembangunan RISA

Baca juga: BPPT bawa rumah komposit sandwich ke Lombok

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018