"Pembangunan JPM atau "skybridge" Tanah Abang yang akan menghubungkan Tanah Abang ke blok-blok di Pasar Tanah Abang akan memberi ruang untuk PKL berjualan," ujar Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Kasi PPNS) dan Penindakan Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Jakpus, Santoso, di Jakarta, Jumat.
Santoso berharap pembangunan JPM Tanah Abang segera selesai sehingga masalah PKL liar dapat teratasi.
PKL liar di Tanah Abang didominasi oleh pedagang pakaian dan minuman. Biasanya pedagang pakaian yang memiliki kios resmi kerap memakai trotoar depan kios untuk membuka lapak liar.
"Kalau kami melakukan penertiban, mereka pasti tidak terima dan berkata, "bukan punya saya". Tapi, setelah ditertibkan mereka akan datang ke kantor saya," tambah Santoso.
Sebelumnya, pembangunan JPM Tanah Abang sudah memasuki minggu ketiga, dimana rangkaian kerangka baja mulai terlihat di Jalan Raya Jatibaru, Jakarta Pusat.
Sebagai pemegang proyek, PD Pembangunan Sarana Jaya sudah memulai pengerjaan dan sosialisasi JPM tanggal 3 Agustus 2018. Waktu pelaksanaan dibagi dua shift kerja yakni pukul 04.00-19.00 WIB untuk shif siang, sedangkan untuk shif malam dimulai pukul 19.00-04.00 WIB.
"Kalau kita lihat dari kondisi sekarang, semoga sesuai dengan target 15 Oktober 2018 sudah dapat digunakan," kata Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Puluhan PKL Tanah Abang ikut sosialisasi JPM
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2018