• Beranda
  • Berita
  • Laporan dari Mekkah - Menag : kegiatan ibadah haji jangan dipolitisasi

Laporan dari Mekkah - Menag : kegiatan ibadah haji jangan dipolitisasi

31 Agustus 2018 18:22 WIB
Laporan dari Mekkah - Menag : kegiatan ibadah haji jangan dipolitisasi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin beserta rombongan meninjau langsung fasilitas yang disiapkan untuk jamaah haji Indonesia 2018 di Makkah-Madinah, Arab Saudi. (ANTARA/HO/Kemenag)

Mari kita jaga bersama kota suci ini dari pengaruh luar yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan ibadah

Mekkah  (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta jamaah haji Indonesia di tanah suci untuk dapat menahan diri dari tindakan politis yang bisa memprovokasi.

"Mari sama-sama kita jaga tanah suci ini. Perbedaan aspirasi politik jangan sampai mencemari ibadah haji," kata Lukman dikutip Media Center Haji di Mekkah, Jumat.

Lukman mengingatkan jamaah haji terhadap pernyataan Imam Besar Masjidil Haram Abdurrahman As Sudais yang meminta siapa saja untuk menjaga kekhidmatan di tanah suci.

Di tanah suci, kata dia, sebaiknya ditekankan untuk ibadah bukan untuk perkara lain.

Ia mengatakan siapa saja berhak menyatakan ekspresinya atas pandangan politik. Tetapi, terdapat juga pihak lain yang belum tentu sependapat. Jika dipaksakan dikhawatirkan akan timbul persoalan baru lain.

"Mari kita jaga bersama kota suci ini dari pengaruh luar yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan ibadah," kata dia.

Baru-baru ini, pelaksanaan ibadah haji diwarnai ekspresi politik dari jamaah Indonesia. Dalam satu kesempatan rombongan jamaah membentangkan spanduk #2019gantipresiden di salah satu tempat di tanah suci.

Persoalan tersebut sudah selesai dengan adanya kesadaran jamaah yang membentangkan spanduk untuk menariknya dari area publik.

Tidak lama setelah itu, terdapat pembagian air zamzam bagi jamaah haji di Tanah Air dengan botol bertuliskan materi politik serupa.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama Mastuki mengatakan Kemenag terus mengumpulkan informasi dari berbagai pihak terkait temuan air zamzam itu.

Bagi jamaah reguler Indonesia mendapatkan jatah lima liter air zamzam di Tanah Air. Atas adanya temuan pembagian zamzam berlabel politik maka besar kemungkinan pemberian paket itu bukan jamaah yang diurusi pemerintah.

Besar kemungkinan, kata dia, botol zamzam bertuliskan materi politik terkait dengan haji khusus, kelompok bimbingan ibadah haji atau haji furoda.

"Jadi, dapat dipastikan jika ada gelagat yang mencurigakan akan terdeteksi oleh petugas kita. Sejauh ini, jamaah haji reguler yang kami tangani tidak ada yang melakukan aksi seperti gambar yang kini viral itu," kata dia.

Hasil penelurusan Kemenag, kata dia, foto tersebut diambil di Bandara Internasional Jeddah pada Minggu (26/8) pukul 16.00 waktu setempat dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines.

Baca juga: Rekam biometrik kurangi antrean jamaah Indonesia di Tanah Suci

 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018