Pasalnya, jelas Rida, saat ini pemerintah melalui Kementerian ESDM memang sedang mendorong badan usaha di Indonesia untuk memperluas usahanya ke sektor EBT. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menolak keinginan AP mengembangkan bisnis EBT.
"Tentunya kami sangat mengapresiasi langkah Adaro untuk komit mengembangkan bisnis EBT," kata Rida saat menghadiri acara Indo EBTKE ConEx 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis.
Lagipula, tambah Rida, sesuai arahan dari Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla saat ini Indonesia tidak lagi sedang beralih dari energi fosil ke EBT. Tapi harus semakin mempercepat pengembangan dan pemanfaatan EBT. Kementerian ESDM pun memberikan kesempatan bagi seluruh pelaku usaha dan pelaku kepentingan EBTKE lainnya, untuk memberikan masukan terhadap program dan kebijakan yang telah disusun.
"Oleh karenanya, kami berharap tidak hanya Adaro yang melakukan perluasan usaha ke sektor EBT, tapi juga diikuti oleh badan usaha yang lain," ujarnya.
Rida menegaskan, potensi EBT yang dimiliki Indonesia harus segera dimanfaatkan secara optimal. Dan pemerintah butuh dukungan dari badan usaha untuk melaksanakan komitmen global terkait pengembangan EBT secara besar-besaran, termasuk biodiesel.
Untuk diketahui, AP merupakan salah satu anak perusahaan grup Adaro yang didirikan pada tahun 2010. Keterlibatan AP dalam bisnis ketenagalistrikan telah dimulai sejak tahun 2008, ditandai dengan pembangunan PLTU di Tanjung, Kalimantan Selatan.
Dengan komitmennya untuk mengembangkan bisnis EBT, AP saat ini tengah melakukan studi untuk mengembangkan PLTS di sekitar lokasi tambangnya di Kalimantan Selatan, dengan memanfaatkan lahan yang ada. Beberapa studi tengah dilakukan untuk pengembangan proyek ini seperti FS, grid studi dan sebagainya.
Selain itu, AP juga baru saja selesai membangun PLTS Rooftop untuk penggunaan sendiri sebesar 100 kWp, yang berpotensi akan diekspansi lebih besar lagi dalam waktu dekat. PLTS Rooftop 100 kWp ini peruntukan untuk penggunaan sendiri pada pelabuhan Kelanis milik Adaro. PLTS ini akan memproduksi listrik 120.000 kWh per tahun dan akan mengurangi pemakaian diesel sebanyak 33.000 liter per tahun.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018