"Pencak silat tidak mungkin menjadi olahraga eksibisi pada Olimpiade Tokyo 2020 karena butuh proses. Jika Indonesia mampu menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, pencak silat berpeluang sebagai cabang eksibisi," kata Erick dalam jumpa pers di Pusat Layanan Media (MPC) Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu.
Langkah pencak silat agar tampil dalam salah satu cabang olahraga Olimpiade, menurut Erick, harus mendapatkan dukungan semua pihak seperti pemerintah dan pengurus cabang olahraga untuk melakukan pendekatan ke semua pihak internasional.
"Pencak silat sebagai cabang olahraga Olimpiade tidak mungkin hanya diikuti 10 negara," katanya.
Terkait dominasi Indonesia dalam pencak silat Asian Games ke-18, Erick mengatakan dominasi satu kontingen negara peserta terhadap salah satu cabang olahraga dalam kejuaraan internasional merupakan hal yang lazim.
"Ada suatu negara yang diunggulkan pada cabang olahraga tertentu, tapi mereka justru kalah pada cabang itu. Itu menjadi dinamika dalam olahraga," kata Erick yang juga menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018.
Erick menyontohkan cabang olahraga selancar air, papan selancar roda (skateboard), karate, bisbol, dan panjat tebing menjadi cabang-cabang olahraga dalam Olimpiade Tokyo 2020 juga membutuhkan proses panjang sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan mengusahakan agar cabang pencak silat dipertandingkan pada Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
"Kita harus berjuang pasti, Asian Games sudah kita ikuti bersama. Setelah ini, kita memikirkan bagaimana dalam Olimpiade 2020, pencak silat harus eksibisi di sana, kami sudah lakukan pendekatan ke Menpora Jepang, ke Wakil Presiden Tokyo Olympic," kata Imam usai menyaksikan pertandingan senam trampolin di JIExpo JIExpo Hall D, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/8).
Imam pun tidak mempermasalahkan jika memang tidak ada yang setuju pencak silat masuk dalam cabang yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020 karena Indonesia terlalu mendominasi.
"Kalau bicara dominasi, cabang olahraga apa yang tidak didominasi oleh sebuah negara," ungkap Imam.
(T.I026/
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018