Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan empat kunci sukses suatu daerah bisa mengekspor komoditas pertanian, khususnya jagung, ke luar negeri sebagaimana telah dilakukan Kabupaten Tojo Una una di Sulawesi Tengah."Empat kunci itu bukan hanya untuk jagung, tapi bisa untuk padi, cabai, bahkan sapi"
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan Dr Mat Syukur dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan sukses wilayah perbatasan seperti Kabupaten Tojo Una una mengekspor jagung ke negara tetangga segera ditularkan Kementan ke kabupaten lain di Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Tojo Una una berhasil ekspor (jagung) 14.000 ton sejak 2018 hingga awal Agustus 2018. Kunci sukses Touna sebagai model, kita bagikan agar Sulteng secara keseluruhan dapat mengikuti jejaknya," katanya.
Ia menambahkan ada 4 kunci sukses ekspor Touna yaitu dukungan pemerintah di hulu, kolaborasi dengan swasta, debirokratisasi prosedur ekspor, fasilitas infrastruktur dan budaya oleh pemda.
Menurut Syukur, ekspor jagung dari Sulteng sudah dimulai dari Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una-una langsung ke Filipina.
"Sementara kabupaten lain seperti Buol ekspor melalui provinsi tetangga yaitu Gorontalo," ujar Mat Syukur.
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian sekaligus penanggung jawab Upsus Sulteng Prof Dedi Nursyamsi mengatakan potensi lahan untuk pengembangan jagung di Sulteng sangat luas, terutama di lahan kering di bawah tegakan pohon kelapa, tegalan dan ladang.
"Demikian juga curah hujan bulanan di Sulteng sekitar 100-200 mm per bulan ideal untuk pertumbuhan dan kualitas jagung," kata Dedi.
Menurut Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syahroni, empat kunci ekspor tersebut harus dipegang dan di-scale up di semua kabupaten perbatasan agar ekspor komoditas pertanian menjadi kebanggaan Indonesia kembali.
"Empat kunci itu bukan hanya untuk jagung, tapi bisa untuk padi, cabai, bahkan sapi," kata Syahroni.
Baca juga: Anggota DPR pertanyakan validitas data kebijakan ekspor jagung
Baca juga: Kementan kenalkan inovasi pascapanen di konferensi internasional
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018