Bulog siap pasok beras tekan inflasi

4 September 2018 17:51 WIB
Bulog siap pasok beras tekan inflasi
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mempromosikan beras renceng ukuran 200 gram. (bulog.co.id)

Bulog sejak awal 2018 hingga kini telah menggelontorkan cadangan beras pemerintah sebanyak 338.502 ton atau sekitar 10.000-15.000 ton per hari

Jakarta, (ANTARA News) - Perum Bulog siap melaksanakan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk menyediakan pasokan dalam rangka stabilisasi harga beras medium untuk menekan tingkat inflasi atau kenaikan harga yang terkait dengan komoditas itu.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, Selasa, menyatakan bahwa kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium sudah sesuai dengan perintah Presiden Jokowi.

"Peningkatan harga beras medium bisa menyumbang inflasi," kata Budi Waseso.

Dia menyatakan, intervensi pasar juga selaras dengan surat yang dilayangkan Kementerian Perdagangan akhir Agustus.

Menurut dia, aktivitas tersebut dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, dan untuk saat ini juga dinilai pergerakan harga beras relatif masih cukup terkendali.

Bulog sejak awal 2018 hingga kini telah menggelontorkan cadangan beras pemerintah sebanyak 338.502 ton atau sekitar 10.000-15.000 ton per hari.

Dirut Bulog juga memastikan bahwa beras yang digelontorkan itu merupakan beras berkualitas baik dan sangat layak untuk dikonsumsi warga.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengubah paradigma tanam padi sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan harga beras.

"Intinya, kita mengubah paradigma tanam padi. Dulu ada paceklik, kita telusuri masalahnya. Paceklik terjadi pada November-Desember-Januari. Kenapa terjadi paceklik? Karena tiga bulan sebelumnya Juli-Agustus-September tanamnya hanya separuh dari kebutuhan, 500 ribu hektare," kata Amran Sulaiman di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/8).

Lebih lanjut Amran mengatakan paradigma tanam padi diubah melalui manajemen tanam yang baik sehingga bisa menekan kemungkinan ada masa paceklik. Menurut dia, kunci agar tidak paceklik adalah menanam satu juta hektare pada Juli, Agustus, September setiap tahun.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan akan melakukan penetrasi pasar beras guna menjaga stabilisasi harga komoditas tersebut sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Saat ditemui usai Rakor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (27/8), Mendag mengatakan penetrasi pasar dengan menggelontorkan beras dari stok Bulog tersebut akan dilakukan sesegera mungkin, bahkan dimulai hari ini.

"Sekarang kami sudah rakor dan memerintahkan kembali guyur pasar. Bukan operasi pasar tetapi penetrasi pasar," ujarnya.
Baca juga: DPR ingin Buwas berantas mafia beras
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018