Wanita penghuni kamar kos dikenal tertutup

4 September 2018 22:14 WIB
Wanita penghuni kamar kos dikenal tertutup
Arsip Penjaga rumah kos membersihkan sisa reruntuhan bangunan kamar terduga anggota jaringan teroris yang rusak pasca penggerebekan tim Densus 88 Mabes Polri, di kawasan Bintara Jaya 8, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/12/2016). Pasca Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penggerebekan dan penjinakan temuan bahan bom, akitivitas di rumah kos yang dihuni terduga anggota jaringan teroris, berjalan normal. (ANTARA /Risky Andrianto)
Sukabumi (ANTARA News) - Wanita berinisial RP (22) yang kamar kosnya terjadi ledakan di Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikenal warga dan tetangganya merupakan pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi.

"Kamar saya berdekatan dengan kamar RP, tetapi selama satu tahun menghuni kosan ini hanya beberapa kali bertemu dan tidak pernah bertegur sapa," kata tetangga kamar RP, Eri Lusiani kepada wartawan di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, selama ini dirinya memang sering melihat ada tamu RP di dalam kamarnya yang berada di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar tetapi entah membahas apa karena ngobrolnya seperti berbisik-bisik, tapi dirinya tidak menaruh curiga terhadapnya apalagi RP juga sama dengannya bekerja di pabrik sepatu PT GSI Cikembar.

Lanjut dia, RP baru tiga bulan terakhir ini menikah dengan seorang pria yang katanya berasal dari Banten, tetapi selama itu ia baru tiga kali melihat suaminya karena tidak mendiami kamar itu dan bekerja di luar kota.

"Saya belum pernah ngobrol karena RP pun jarang bersosialisasi dengan tetangga kamarnya, hanya jika berpapasan melemparkan senyum saja," tambahnya.

Sama halnya dengan penghuni kamar kos lainnya yang juga membuka warung di lokasi tersebut yakni Dede Suherlan yang mengatakan RP merupakan sosok yang tertutup, tapi tidak ada yang aneh dari wanita asal Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi itu.

Selama ini, ia pun tidak pernah menaruh curiga karena kehidupan sehari-harinya normal seperti berangkat kerja pagi dan pulang sore. Selepas itu ia tidak mengetahui apa saja aktivitasnya.

"Kami tidak menaruh curiga sama sekali dan kami anggap perilakunya normal seperti yang lain walaupun sedikit tertutup," katanya.

Sementara, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan ledakan yang terjadi di kamar kos yang dihuni RP menyebabkan beberapa barang rusak seperti dispenser, plafon kamar, kasur dan beberapa barang lainnya.

Pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya ledakan tersebut karena saat ini Tim Penjinak Bom Brimob Polda Jabar masih melakukan pemeriksaan dan anggotanya pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Dari dalam kamar RP kami belum mengamankan benda untuk dijadikan barang bukti karena masih menunggu pemeriksaan dari Tim Jibom," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018