• Beranda
  • Berita
  • Siswa SMA ciptakan "s-lockroid" antimaling berbasis Android

Siswa SMA ciptakan "s-lockroid" antimaling berbasis Android

4 September 2018 23:46 WIB
Siswa SMA ciptakan "s-lockroid" antimaling berbasis Android
Ilustrasi: Aplikasi kunci loker berbasis android (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)
 Sidoarjo (ANTARA News) - Siswa kelas 11 SMA Muhammadiyah Dua (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menciptakan karya yang diberi nama "s-lockdroid" (smart locker based on android), sebuah kunci loker berbasis Android yang diklaim alat antimaling.

"Ini merupakan alat pengunci otomatis dengan memanfaatkan android sebagai media untuk membuka atau menutup sebuah loker," kata Kepala Sekolah Smamda Wigatiningsih di Sidoarjo, Selasa.

 Ibrahim Muhammad selaku pembuat karya tersebut mengatakan, ia bersama dengan dua rekannya yang lain yakni Ikhklash Rahmani Yuri dan Khanza Auliafanda Taufani terinspirasi membuat alat ini karena sering kehilangan kunci.

 "Dengan alat ini maka tidak diperlukan lagi kunci karena untuk membuka dan menutup kunci cukup dengan menggunakan sistem android pada telepon pintar yang dimiliki," katanya.

Cara aksesnya, ujar dia, cukup mudah, yakni dengan melakukan login dan mengisi alamat email, maka kunci loker sudah bisa dibuka.

 Alat ini, ujar dia, tidak hanya bermanfaat untuk membuka loker saja, tetapi juga bisa dilakukan untuk mengetahui isi dari loker tersebut.

 "Tidak menutup kemungkinan bisa digunakan untuk media yang lain seperti kunci rumah atau juga kebutuhan lainnya," katanya.

  Ia menceritakan, ia membuat alat ini dengan kisaran biaya sebesar Rp400 ribu.

 Alhasil, kata dia, perangkat yang dikerjakan dalam kurun waktu tiga pekan ini akhirnya berhasil menyabet juara 1 tingkat nasional di ajang Amikom Information and Communication Technology (ICT) Award (Amicta) di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

 "Kami berharap karya kami ini bisa dikembangkan dan terus digunakan sebagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

 Kepala Sekolah Smamda Wigatiningsih mengatakan, pihaknya bersyukur jika siswanya ini bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, sebagai upaya menghadapi bonus demografi di tahun 2020 mendatang.

 "Anak-anak dituntut mampu memanfaatkan teknologi dengan baik, karena ke depan segala kebutuhan juga berdasarkan pada teknologi, khususnya yang berbasis internet," katanya.

Ia mengemukakan, pihaknya akan terus mendorong siswanya supaya dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal, termasuk di antaranya membuat karya-karya baru supaya nanti bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

 Baca juga: FTUI ciptakan aplikasi rekayasa visual Comet
 Baca juga: UGM luncurkan aplikasi pertanian berbasis Android

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018