"Untuk Koopsus anggarannya Rp1,5 triliun, untuk pembangunan sarana dan prasarana, pembelian material khusus, senjata dan lainnya," kata Hadi disela-sela Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan anggaran sebesar Rp1,5 triliun itu lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur Koopsus dan melengkapi material khusus pasukan.
Menurut dia, material khusus tersebut diperlukan karena Koopsus merupakan pasukan khusus sehingga perlu material khusus dalam melakukan operasi.
"Jaringan Koopsus ada, nanti didesain untuk perkantoran dan deteksi posisi terduga," ujarnya.
Selain itu dia mengatakan, Kemhan/TNI mendapatkan pagu anggaran 2019 sebesar Rp106 triliun, sama seperti tahun 2018 dan pihaknya akan mengajukan tambahan anggaran.
Menurut dia, tambahan anggaran itu untuk pembangunan organisasi baru di wilayah Indonesia timur seperti Sulawesi Selatan dan Papua serta untuk Koopsus TNI.
"Kami minta tambahan anggaran dari Rp106 koma sekian triliun menjadi Rp107 koma sekian triliun. Digunakan untuk pembangunan organisasi baru di Sulawesi Selatan dan Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan pengajuan tambahan anggaran tersebut dengan pertimbangan belum ada gedung, perumahan prajurit dan dermaga. Hadi mengatakan untuk Koopsus TNI juga belum memiliki gedung dan perlu material khusus.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018