"Tadi saya ke Tebuireng (PP Tebuireng Jombang), sekarang ke Tambak Beras (PP Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang). Sesuai dengan adat, sebelum masuk ke suatu daerah, sowan ke para kiai, apalagi dari NU. Keluarga Nahdliyin sangat besar di Jatim, dan ada sejarah besar di sini," kata Prabowo, setelah berziarah ke makam pendiri NU KH Wahab Hasbullah, di area pondok pesantren, Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kamis.
Prabowo mengaku sengaja datang ke Jombang. Ia berziarah ke makam pendiri NU sekaligus tokoh nasional KH Hasyim Asy`ari di PP Tebuireng, Kabupaten Jombang. Di tempat tersebut, ia sempat bertemu dengan salah seorang pengurus pondok.
Prabowo bertemu secara tertutup di ndalem. Bahkan, setelah berziarah ke makam yang ada di area pondok tersebut, Prabowo kembali ke ndalem berbincang dengan sejumlah pengurus pondok. Namun, saat itu pengasuh pondok, KH Salahudidn Wahid (Gus Sholah) tidak ada di tempat, karena masih proses pemulihan setelah menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya, di Jakarta.
Setelah berdialog sebentar, Prabowo yang juga datang dengan rombongan melanjutkan perjalanan ke PP Bahrul Ulum Tambak Beras, Kabupaten Jombang. Ia menuju ke rumah pengasuh pondok, KH Hasib Wahab dan selanjutnya ke makam KH Wahab Hasbullah.
Prabowo sempat berdialog dengan pengasuh pondok itu. Dalam dialog itu, Prabowo mengaku senang dirinya bisa diterima bertemu dengan pengasuh. Terlebih lagi, pendiri pondok, almarhum KH Wahab Hasbullah merupakan tokoh besar, termasuk salah satu pendiri organisasi Nahdlatul Ulama.
Ia mengakui, ke depan akan ada pekerjaaan besar. Untuk itu, ia meminta izin, sowan kepada para tokoh, sesepuh rakyat, sebelum melakukan tahapan lebih lanjut.
"Ada yang mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghormati jasa pahlawannya. Kita, generasi muda kadang lupa darimana berasal. Padahal, ada perjuangan bapak-bapak, termasuk kakek-kakek yang selalu dikenang, disyukuri," ujarnya.
Pengasuh PP Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang KH Hasib Wahab mengaku juga menerima baik kunjungan yang dilakukan oleh bakal calon Presiden Prabowo Subianto ke pondok. Namun, ia menegaskan, hal itu dilakukan karena dirinya menghormati tamu.
"Sebagai tuan rumah, ada tamu diterima baik. Siapa pun tokoh, apa pun kalau dia bertamu, apalagi ziarah ke makam mbah Wahab, kami dengan senang hati memuliakan," katanya.
Namun, ia berpesan pada Prabowo jika nantinya terpilih menjadi Presiden untuk tidak melupakan pesantren. Ia juga berharap, dalam perpolitikan ke depan juga lebih dikedepankan tentang Islam yang moderat yang sifatnya ramah.
"Islam kita sifatnya ramah, tidak usah marah-marah, keras. Kalau ada yang keras biarkan, karena kita moderat. Saya rasa itulah pesan saya dan sekali lagi terima kasih pak Prabowo telah berkenan hadir," kata dia.
Setelah berdialog dan ramah tamah, rombongan Prabowo kembali melanjutkan perjalanan dengan naik helikopter. Rombongan berencana ke Bangkalan, ziarah ke makam Syaikhona Kholil.
Baca juga: Bersama Titiek Soeharto, Prabowo kunjungi pengungsi Lombok
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko & Asmaul Chusna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018