Jakarta, (ANTARA News) - Badan usaha milik negara (BUMN) panas bumi PT Geo Dipa Energi (Geo Dipa) menggandeng PT Sarana Multi Infrastruktur untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dieng 10 megawatt.Kerja sama ini merupakan realisasi dari sinergi BUMN sebagai salah satu strategi kami untuk pengembangan kapasitas Wilayah Kerja Panas Bumi Dieng, Jateng
Penandatanganan naskah kerja sama kedua BUMN tersebut dilakukan oleh Direktur Keuangan Geo Dipa, M Ikbal Nur dengan Direktur Pengembangan Proyek dan Advisory Sara Multi Infrastruktur (SMI), Edwin Syahruzad pada saat kegiatan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) di Jakarta, Kamis.
"Kerja sama ini merupakan realisasi dari sinergi BUMN sebagai salah satu strategi kami untuk pengembangan kapasitas Wilayah Kerja Panas Bumi Dieng, Jateng," kata Ikbal.
Ikbal yang juga Chairman pada IIGCE 2018 itu menyampaikan harapannya untuk mendapat dukungan penuh dari kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Keuangan, sehingga para investor menjadi lebih percaya diri untuk mengembangan energi terbarukan, khususnya panas bumi.
"Dengan dukungan sinergi antar kementerian tersebut, para pengembang akan lebih agresif untuk melakukan percepatan pengembangan proyek panas bumi secara masif," kata Iqbal.
Saat ini potensi panas bumi Indonesia mencapai 28,5 gigawatt (GW) yang terdiri dari total cadangan sebesar 17,5 GW dan sumber daya sebesar 11 GW. Sedangkan, kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) saat ini sebesar 1.948,5 MW.
Hingga akhir 2018, diharapkan kapasitas PLTP akan meningkat menjadi 2 GW dengan dibangunnya beberapa pembangkit yang saat ini dalam tahap penyelesaian.
IIGCE pada saat ini sudah memasuki usia ke 6 itu, kali ini mengusung tema "Empowering Geothermal for Indonesia Energy Sustainability" yang dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan.
BUMN Geo Dipa kali ini menjadi tuan rumah pada kegiatan IIGCE 2018, yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE bersama dengan Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), yang akan berlangsung hingga 8 September 2018.
Baca juga: Realisasi produksi Geo Dipa naik 30 persen
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018