Bahkan Hanif akan bicara dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam agr menjadikan mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Para kompetitor ini akan kita pekerjakan sebagai instruktur di BLK. Saya juga akan mengupayakan kemungkinan menjadikan mereka sebagai PNS," ungkap Menaker Hanif.
Meskipun berhasil meraih prestasi membanggakan di ASC, Menaker Hanif mengingatkan, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait bagaimana mencetak tenaga kerja ahli yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Pekerjaan rumah ke depan masih sangat besar bagaimana spirit kemenangan semacam ini bisa terus kita perluas, bagaimana role model terbaik di masing-masing bidang kejuruan bisa kita perbanyak (masifikasi)," ucap Hanif
Bicara soal penyiapan sumber daya manusia, ada tiga faktor yang ditekankan Menaker Hanif, yaitu kualitas, kuantitas, dan penyebaran.
"Tugas kita, pemerintah, industri, perusahaan, dan masyarakat itu melakukan memperbanyak para ahli untuk memenuhi kebutuhan kita akan pekerja berketrampilan juga besar," kata Hanif.
Indonesia berhasil meraih juara kedua pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) ke-XII di Thailand dengan raihan 13 emas, enam perak, delapan perunggu, dan tujuh medali diploma.
Hanif Dhakiri menilai keberhasilan meraih juara kedua di ASC sebagai bukti kalau pekerja Indonesia kompeten dan mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018