Miras oplosan kembali mengakibatkan korban jiwa

7 September 2018 16:21 WIB
Miras oplosan kembali mengakibatkan korban jiwa
Puluhan ribu botol yang berisi minuman keras (miras) dari berbagai merk ilegal ataupun oplosan dimusnahkan dengan alat berat oleh petugas Polres Bogor di Mapolres Bogor, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/5/2018). Polres Bogor memusnahkan 31.456 botol miras oplosan, 831 botol miras import oplosan, 13.210 miras plastik oplosan serta 268 jerigen miras jenis ciu hasil operasi cipta kondisi, hal tersebut dalam rangka menciptakan suasana kondusif di bulan suci Ramadan. (ANTARA /Yulius Satria Wijaya)
Cilacap (ANTARA News) - Dua orang meninggal dunia setelah pesta minuman beralkohol oplosan di Desa Buntu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. 

"Kami menerima laporan dari masyarakat jika ada warga yang melakukan pesta miras (minuman keras/minuman beralkohol, red.), kemudian ada dua orang korban yang meninggal," kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Djoko Julianto di Markas Kepolisian Sektor Kroya, Kabupaten Cilacap, Jumat.

Ia mengatakan korban atas nama Darto (40) , warga Desa Adisana, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, meninggal dunia di Puskesmas Kemranjen, Banyumas, pada hari Rabu (5/9) pukul 12.45 WIB atau selang satu hari setelah pesta minuman oplosan.

Sementara korban atas nama Kuntoro (38), warga Desa Buntu, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, pada hari Kamis (6/9). pukul 17.30 WIB.

Selain itu, seorang korban atas nama Yusuf alias Ucup (25), warga Desa Buntu, Kecamatan Kroya, masih menjalani perawatan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo dan kondisinya sudah membaik.

"Hari ini (7/9) langkah kepolisian sudah mengamankan penjual dan pembeli serta semua barang bukti yang ada," ujar Kapolres.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit serta melakukan autopsi terhadap jenazah Kuntoro dan diketahui bahwa korban meninggal dunia akibat "over" dosis minuman beralkohol oplosan yang diminum bersama enam rekannya pada hari Selasa (4/9), pukul 11.00 WIB.

Dia mengakui kasus minuman oplosan masih terjadi di wilayah hukum Polres Cilacap meskipun pihaknya bersama instansi terkait lainnya secara rutin menggelar razia terhadap peredaran minuman beralkohol.

"Kebetulan minuman beralkohol ini (yang dikonsumsi korban hingga meninggal dunia, red.) dibeli dari luar wilayah Cilacap dan penjualnya juga di luar Kabupaten Cilacap," katanya.

Baca juga: Polisi tangkap penjual miras oplosan yang tewaskan enam warga Cengkareng

Minuman beralkohol oplosan tersebut dibeli oleh K (29), warga Desa Karangjati, Kecamatan Sampang, Cilacap, dari seorang perempuan berinisial D (30), warga Desa Wiradadi, Kecamatan Sokaraja, Banyumas.

Selanjutnya, minuman beralkohol oplosan tersebut dibawa oleh K untuk diminum bersama enam rekannya (termasuk korban, red.) di sebuah pekarangan kosong sebelah barat rumah saksi atas nama Heri Sutrisman (34), warga Desa Buntu, Kecamatan Kroya.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan, termasuk membawa sampel minuman beralkohol oplosan itu ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," tutur Kapolres.

Saat ditanya oleh Kapolres, D mengaku telah menjual minuman beralkohol selama empat tahun atau sejak menikah.

Minuman beralkohol yang dijual itu dibeli oleh suaminya dari daerah Kebondalem, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

"Saya jual paketan, Vodka dan Sprite yang belum dioplos," katanya.

Sementara itu, pembeli berinisial K mengatakan uang yang digunakan untuk membeli minuman beralkohol tersebut berasal dari korban atas nama Kuntoro.

"Kami hanya mencampur empat botol Vodka dengan empat botol Sprite," katanya.

Baca juga: Rumah mewah dan tanah bos miras disita Polda Jabar
Baca juga: Polisi Bekasi sita 170 bungkus miras oplosan
Baca juga: Polres Indramayu musnahkan ribuan botol miras

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018