Manager Hubungan Masyarakat PAM Jaya, Melinda N Handayani, saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, mengatakan, beberapa wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara juga belum terdapat suplai air perpipaan.
"Saat ini beberapa wilayah Barat dan Utara memang belum ada suplai air perpipaan. Beberapa wilayah di sana juga masih ada pemukiman ilegal," ujar dia.
Beberapa warga yang belum mendapat suplai air bersih dari perpipaan menurut penelusuran ANTARA, masih memanfaatkan air tanah dari galian sumur.
Namun bukan air bersih yang didapat, melainkan air asin yang terasa lengket serta panas di kulit.
Cadangan air tanah yang semakin menipis membuat permukaan tanah menurun serta air laut merembes. Akibatnya, air laut mengisi kekosongan air tanah yang menjadikan air tanah asin.
Untuk sementara waktu demi memenuhi kebutuhan warga Jakarta akan air bersih, dia mengatakan, PAM Jaya telah memasang beberapa tandon air di wilayah yang kesulitan air bersih, khususnya wilayah Pegadungan, Kamal Muara, Kamal, Muara Angke dan Muara Baru.
"Sementara ini Palyja sebagai operator PAM Jaya juga memasang beberapa tandon air di wilayah warga yang kesulitan air bersih," ujarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan soal proyek jaringan pipa Hutan Kota PAM Jaya yang ditujukan yang akan ditujukan untuk mengalirkan air di wilayah tersebut.
"Jaringan pipa Hutan Kota itu akan mengambil air dari instalasi pengolahan air (IPA) Hutan Kota yang saat ini sedang dibangun oleh Jakarta Propertindo. Kapasitas IPA Hutan Kota tersebut sebesar 500 liter perdetik," terangnya.
Pipa yang akan dibangun PAM JAYA sekitar 120 kilometer tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2019.
"Jaringan pipa Hutan Kota tersebut sementara untuk melayani wilayah Pegadungan, Kamal Muara, Kamal, Muara Baru dan Muara Angke," katanya.
Pewarta: Devi Ramadhan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018