Petani nilam terima Rp110 juta per hektare

7 September 2018 23:00 WIB
Petani nilam terima Rp110 juta per hektare
Ilustrasi - Seorang pekerja memproses minyak nilam di Desa Kutayasa, Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah. (FOTO ANTARA/Fikri Adin)
Mamuju,  (Antara ) - Pendapatan petani di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat yang mengembangkan tanaman nilam di atas lahan seluas satu hektare, mencapai Rp110 juta.

"Nilam banyak dikembangkan masyarakat, khususnya di wilayah Desa Leling Utara, Kecamatan Tommo, karena tanaman tersebut meningkatkan kesejahteraan petani," kata Andreas, salah seorang petani di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, tanaman penghasil minyak tersebut dikembangkan petani karena dalam setiap satu hektare tanaman nilam, petani mampu menghasilkan pendapatan mencapai Rp110 juta.

"Petani yang mengembangkan nilam dengan memiliki tanah sekitar satu hektare maka mampu menghasilkan 10.000 pohon nilam, yang mampu menghasilkan 130 liter minyak nilam," katanya.

Menurut dia, jika minyak nilam itu dijual ke pabrik maka petani akan mampu menghasilkan uang Rp55 juta dalam setiap kali panen atau setiap lima bulan sekali, karena harga jual nilam mencapai Rp397 ribu per liter.

Sehingga dalam setahun petani akan mampu menghasilkan Rp110 juta dalam setiap hektare tanaman nilamnya.

Nilam petani juga tidak sulit dipasarkan karena terdapat pabrik minyak nilam di Kecamatan Tommo yang jaraknya sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju.

Oleh karena itu, ia mengatakan, sebagian besar petani sudah beralih mengembangkan nilam di wilayah Kecamatan Tommo karena dianggap menjanjikan untuk meningkatkan menyejahterakan petani.*

Baca juga: Tasni, penerima bansos sukses usaha minyak nilam

 

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018