Di final, Djokovic yang juara Wimbledon tahun ini, akan berhadapan dengan petenis Argentina Juan Martin Del Potro yang pada semifinal lainnya menyingkirkan Rafael Nadal yang terpaksa mengundurkan diri akibat cedera lutut pada set kedua.
Djokovic membuat Nishikori berada di bawah tekanan hampir sepanjang pertandingan, mencatat 17 peluang break point dan memenangi 80 persen poin melalui servis pertamanya untuk menang dalam waktu dua jam dan 23 menit.
Djokovic yang sudah dua kali juara di AS Terbuka, mencapai final untuk kedelapan kalinya di Flushing Meadows dan diunggulkan di urutan keenam tahun ini.
"Rasanya benar-benar menyenangkan," kata Djokovic di pinggir lapangan usai pertandingan.
Permainan Nishikori mulai meningkat pada set kedua, dengan lebih banyak melakukan serangan di depan net, tetapi belum cukup untuk mengatasi permainan Djokovic.
"Saya pikir di saat-saat menentukan adalah saya berhasil menampilkan servis yang bagus, yaitu servis pertama. Bola pengembalian saya juga bagus," kata Djokovic menambahkan.
"Saya terus menekan dia, mencoba untuk membuatnya terus berlari mengejar bola," katanya.
Djokovic mendominasi dari baseline sementara penyebab utama kekalahan Nishikori adalah karena terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri, yaitu 51 kali.
"Dia bermain sangat solid di segala sisi, servis, pengembalian bola dan groundstroke. Tidak mudah menghadapinya," kata Nishikori mengakui ketangguhan lawannya.
Djokovic tahun lalu terpaksa absen di turnamen ini karena cedera siku dan kembali bertanding tahun ini setelah menjalani operasi.
"Kemenangan ini jelas sangat berarti bagi saya, seperti juga bagi ribuan pemain tenis lain di seluruh dunia, saya mencoba menjadi yang terbaik yang saya bisa," kata Djokovic.
Mengenai pertandingan final menghadapi Del Potro, juara pada 2009, Djokovic berujar: "Dia teman baik saya. Dia memiliki forehand keras, servis kencang...salah satu pemain dengan pukulan forehand terbaik yang pernah ada dalam sejarah tenis."
Pewarta: A032
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018