London, (ANTARA News) - Tim pelajar DKI Jakarta yang berjumlah delapan orang berhasil meraih Silver Trophy sebagai Juara II dalam Kompetisi Tim pada Olimpiade Internasional ke-3 Metropolises di Moskow, 2-7 September lalu .Terdapat pula peluang Tim Olimpiade ini kemungkinan dapat belajar di Rusia di masa depan,
Selain Jakarta, terdapat tujuh kota lainnya yang sama-sama menempati juara kedua, yaitu Belgrade, Sofia, Minsk, Istanbul, Budapest, Yerevan dan Zagreb, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Minggu.
Peringkat pertama diraih tuan rumah Moskow bersama Shanghai, Saint Petersburg dan Hong Kong. Sementara, Leipzig, Baku, Dushanbe, Innsbruck, Milan, Astana, Almaty, Bratislava, Bishkek dan Banja-Luka sama-sama berbagi tempat ketiga.
Enjay Diana mengatakan Olimpiade diikuti peserta dari 33 kota besar dari 25 negara di Eropa, Asia, Afrika dan Amerika. Jakarta merupakan satu-satunya peserta dari Asia Tenggara.
Bidang yang diperlombakan adalah pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Komputer untuk kategori kelompok dan individu, serta blitz-contest. Tiap bidang pelajaran diikuti dua peserta dari tiap kota.
Pada kategori individu, Tim DKI Jakarta menyabet tujuh medali, terdiri dari tiga perak dan empat perunggu. Untuk medali perak, dua medali dipersembahkan dari Kimia dan satu dari Fisika, sedangkan untuk medali perunggu, dua medali diperoleh dari Komputer dan dua medali lainnya masing-masing dari Matematika dan Fisika.
Medali emas dengan nilai tertinggi untuk semua pelajaran yang diperlombakan disabet oleh para peserta dari Moskow.
Sementara itu, untuk blitz-contest, dari 33 tim yang bertanding, Tim DKI Jakarta berhasil menempati urutan keenam, setelah Moskow, Hong Kong, Shanghai, Belgrade dan Sofia.
Shafira Aurelia, salah seorang peserta Tim DKI Jakarta mengatakan soal-soal yang diberikan tergolong sangat sulit dan awalnya sempat berpikir tidak akan mendapat medali. Shafira yang sekolah di SMAN 8 berhasil mendapat medali perunggu untuk pelajaran Fisika yang diikutinya.
"Di sini kami mendapat pengalamam baru, yaitu bertemu peserta dari berbagai negara dan bisa berkenalan. Pengalaman berharga lainnya, mengetahui budaya Moskow," kata Shafira, satu-satunya peserta wanita Tim DKI Jakarta.
Selain Shafira, peserta Tim DKI Jakarta lainnya Hendrikus Hansen Witarsa/SMAK 3 Penabur (Matematika), Bennett Clement/SMAK 1 Penabur (Matematika), Daffa Fathani Adila/SMAN 8 (Fisika), Muhammad Dzul Fakhri/SMAN 68 (Kimia), Albert Sutiono/SMAK 1 Penabur (Kimia), Moses Mayer/SMA Jakarta Intercultural School (Komputer), dan Reinatt Hansel Wijaya/SMA Kanisius (Komputer). Tim didampingi Suharno dan Sarjito dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, serta Irma Yuanita, orang tua salah seorang peserta.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi menyampaikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Tim Pelajar DKI Jakarta. Prestasi yang diraih tidak hanya membawa nama baik DKI Jakarta, tapi juga Indonesia.
Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk ilmu-ilmu pasti. "Terdapat pula peluang Tim Olimpiade ini kemungkinan dapat belajar di Rusia di masa depan," ujar Dubes saat bertemu Tim DKI Jakarta.
Olimpiade Metropolis diadakan setiap tahun oleh Pemerintah Kota Moskow mengundang peserta dari berbagai kota metropolis yang menjadi mitra. Untuk ketigakalinya DKI Jakarta ikut serta pada olimpiade tersebut.
DKI Jakarta adalah sister province dengan Moskow memiliki kerja sama. Pada awal Agustus lalu Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sandiaga Uno, berkunjung ke Moskow dan bertemu dengan mitranya di Pemerintah Kota Moskow.*
Baca juga: Siswa Indonesia boyong tiga emas di olimpiade sains internasional
Baca juga: Perjuangan tim olimpiade biologi SMA Indonesia raih prestasi di Iran
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018