"DPT harus benar-benar bersih dan valid untuk menjamin pelaksanaan pemilu yang demokratis dan berkualitas," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Senin.
Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet mengatakan hal itu menanggapi hasil temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengenai adanya 131.366 data pemilih ganda dalam DPT di 76 kabupaten/kota di Indonesia. Mengutip hasil analisis Bawaslu, Bamsoet menyebut jumlah data ganda dalam DPT bisa mencapai 1,3 juta.
Bamsoet mendorong KPU untuk segera melakukan verifikasi terhadap temuan data pemilih ganda dalam DPT dan menginformasikan hasilnya kepada masyarakat agar tidak menimbulkan keresahan. "Tidak boleh ada penyalahgunaan hak pilih," katanya.
Wakil rakyat dari Partai Golkar ini juga meminta KPU lebih cermat dalam menyisir daftar pemilih. KPU, kata dia, agar memperhatikan hasil sensus penduduk dari lembaga yang berwenang untuk disandingkan dengan DPT yang ada.
Menurut Bamsoet, hasil sensus tersebut belum tentu valid karena seiring berjalannya waktu ada kemungkinan warga yang meninggal dunia atau yang usianya telah memasuki usia wajib pilih. "KPU perlu melakukan pemutakhiran data pemilih agar tidak terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pemilu," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018