"Akan ada sejumlah penerbit dari 17 negara yang hadir tahun ini," kata Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf, Boni Pujianto di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin.
Belasan negara yang turut berpartisipasi dalam pameran ini adalah Arab Saudi, Australia, Inggris, China, Maroko, India, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Turki, Singapura, Uni Emirat Arab, Thailand dan Tunisia.
Sementara Ketua Umum IKAPI, Rosidayati Rozalina mengatakan IIBF diadakan sebagai upaya meningkatkan minat masyarakat dalam membaca buku, mempromosikan buku-buku terbaru dan digunakan sebagai sarana promosi bagi para pengarang buku kepada penerbit.
Tapi, menurut dia, IIBF tahun ini tidak hanya memiliki tujuan tersebut, namun ada tujuan lainnya yakni sebagai sarana pemasaran hak cipta dan sarana promosi pameran buku negara-negara partisipan dan sarana pertemuan stakeholder perbukuan.
Perempuan yang karib disapa Ida ini mengatakan, dalam acara IIBF 2018, selain para penulis buku, pihaknya juga mengajak sejumlah asosiasi yang berada di bawah naungan Bekraf untuk turut serta dalam penyelenggaraan pameran.
"Tak hanya penulis, tapi kami mengajak asosiasi perfilman, komik dan lainnya untuk pameran di sini," katanya.
Dalam IIBF, sedikitnya ada 500 penerbit akan memamerkan sekitar 7.000 judul buku berbahasa Indonesia dan buku impor. Ribuan buku itu bergenre fiksi termasuk novel, buku nonfiksi, buku anak dan buku tema agama.
Ida merinci, nantinya di JCC, kedutaan Besar dan penerbit dari luar negeri akan menempati area Plenary Hall. Sementara penerbit dalam negeri akan menempati Cendrawasih Room dan area luar Plenary Hall.
Selama lima hari kegiatan IIBF digelar, akan diadakan 100 acara dengan tema literasi, lomba untuk para siswa sekolah, wisata literasi untuk pelajar, seminar, talkshow, peluncuran buku, temu penulis, bursa naskah dan Indonesia Right Fair.
Pameran ini dibuka untuk umum dan masyarakat bisa masuk dengan gratis.
IIBF diadakan rutin setiap tahun oleh IKAPI Pusat. Perhelatan besar ini diadakan pertama kali pada tahun 1980 dengan nama Pameran Buku Indonesia (IBF). Kemudian pada 2014, IKAPI Pusat mengganti nama IBF menjadi Pameran Buku International Indonesia (IIBF) untuk menjaring keikutsertaan para penerbit dari luar negeri.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018