• Beranda
  • Berita
  • Presiden: Kunjungan ke Korsel terbanyak di luar ASEAN

Presiden: Kunjungan ke Korsel terbanyak di luar ASEAN

10 September 2018 20:52 WIB
Presiden: Kunjungan ke Korsel terbanyak di luar ASEAN
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat saat "Tete-a-tete meeting" di "Blue House" Seoul, Senin (10/9/2018) (Joko Susilo) (Joko Susilo)

Dari tahun 2017 perdagangan kita naik 20 persen. Dan kita memiliki target perdagangan sebesar 30 miliar dolar AS untuk tahun 2022."

Seoul (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyebut kunjungan ke Korea Selatan ini merupakan yang ketiga kalinya yang merupakan terbanyak di luar negara-negara ASEAN.

"Saya berharap adanya kerjasama yang konkret dalam kunjungan ketiga kalinya," kata Presiden saat "Tete-a-tete meeting" dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di "Blue House" Seoul, Senin.

Pada saat pernyataan bersama juga kembali ditegaskan Presiden sebagai kunjungan ketiga kalinya ini dirinya dan delegasi telah disambut dengan sangat hangat.

Kepala Negara juga mengatakan kunjungannya ini sekaligus untuk memperingati 45 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia.

Presiden mengatakan bahwa di tengah banyak ketidakpastian di dunia, Indonesia dan Korea Selatan mampu membukukan hubungan yang semakin kuat.

"Dari tahun 2017 perdagangan kita naik 20 persen. Dan kita memiliki target perdagangan sebesar 30 miliar dolar AS untuk tahun 2022," katanya.

Presiden juga sangat terkesan melihat besarnya antuasis pengusaha dan investor Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan berinvestasi di Indonesia.

Presiden mengaku mendapat laporan bahwa pada Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018, telah ditandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) dengan potensi investasi sebesar 6,2 miliar dolar AS.

"Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari dunia usaha Korea Selatan kepada ekonomi Indonesia," katanya.

Presiden Moon juga menyatakan ucapan selamat atas 45 Tahun perjalinan hubungan diplomatik antar kedua negara serta merasakan bersama persahabatan dan kepercayaan yang menjadi lebih mendalam.

"Kami bersama melihat kemajuan di hal-hal yang disepakati dalam visi bersama yang diumumkan pada November 2017 lalu," katanya.

Presiden Korsel ini menilai tinggi pengembangan hubungan antarkedua negara dan menyepakati akan memperluas lingkup dan tingkat kerja sama kedua negara pada masa yang akan datang.

Presiden mengatakan bahwa kedua negara telah aktif melakukan kerja sama di berbagai bidang, seperti pertahanan, maritim, dan perbankan.

"Saya akan mengecek implementasinya secara lebih teliti dan mendorong agar lebih cepat dapat dilaksanakan," tegasnya.

Dia juga menegaskan akan secara aktif menggali potensi kerja sama kedua negara yang bisa dilakukan.

Presiden Moon juga akan meningkatkan untuk peningkatan perdagangan antar kedua negara sehingga tercapai target 30 miliar dolar pada 2022.

"Untuk Semester I -2018 mencapai 9,8 miliar dolar. Kami, kedua negara akan menambah jumlah perdagangan secara serius," katanya.

Presiden Moon juga akan mendorong perusahaan Korea ikut partisipasi membangun infrastruktur di Indonesia, seperti proyek pembangunan LRT, rel kereta api, dan kawasan stasiun.

"Serta akan terus bekerja sama juga di bidang pengembangan energi ramah lingkungan, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Cilegon," ungkapnya.

Kedua negara juga akan bekerja sama juga di bidang digital start up, yang menggunakan teknologi ICT, seperti 5G.

Presiden Moon juga mengatakan bahwa kedua negara akan mengantisipasi bersama terhadap Revolusi Industry 4.0.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat saat pernyataan pers bersama di "Blue House" Seoul, Senin (10/9/2018) (Joko Susilo) (Joko Susilo)

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018