• Beranda
  • Berita
  • Diameter lubang misterius di Sukabumi terus bertambah

Diameter lubang misterius di Sukabumi terus bertambah

11 September 2018 11:49 WIB
Diameter lubang misterius di Sukabumi terus bertambah
Warga melihat tanah amblas di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/9). Di bawah lokasi tanah amblas itu terdapat lintasan aliran air selokan bawah tanah. ANTARA FOTO/Budiyanto/aww/18. (ANTARA FOTO/Budiyanto)
 Sukabumi,   (ANTARA News) - Diameter lubang misterius yang ditemukan di tengah sawah warga di Kampung Legoknyenang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terus meluas, yang awalnya hanya enam meter sekarang jadi tujuh meter.

 "Kami khawatir lubang yang berada di tengah sawah di RT 05 RW 02, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit terus melebar hingga ke perkampungan warga karena jarak lubang ke permukiman dekat hanya sekitar 20 meter," kata salah seorang warga sekitar, Yogi Prayoga di Sukabumi, Selasa.

 Ia menduga diameter lubang tersebut meluas pada saat subuh atau malam hari padahal tidak turun hujan sama sekali. Bahkan, garis polisi yang dipasang Polres Sukabumi Kota di lokasi ditemukan ada yang rusak padahal warga sekitar sudah melakukan penjagaan.

 Hingga saat ini masih banyak warga yang datang untuk melihat kondisi lubang itu, dan pihaknya sudah mengingatkan agar tidak mendekat karena tanahnya masih labil dan terasa getaran yang tidak menutup kemungkinan akan ambles lagi.

Saat ini kedalaman lubang tersebut masih tetap sekitar enam meter.

 Sementara, Camat Kadudampit Jenal Abidin mengatakan pihaknya sudah dihubungi oleh?Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan pemeriksaan penyebab tanah tersebut bisa amblas.

"Tim PVMBG sudah masuk ke Sukabumi dan rencananya akan langsung melakukan pemeriksaan," tambahnya.  

 Baca juga: Lubang misterius muncul di tengah sawah Sukabumi
Baca juga: Badan Geologi ungkap penyebab tanah amblas di Sukabumi

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018