"Berbagai potensi alam, peternakan, palawija dan komoditas unggulan seperti kopi ditampilkan dalam festival ini," kata Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahid, di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan pelaksanaan Festival Bukit Lembah perdana itu masih memiliki beberapa kelemahan yang akan dioptimalkan pada pelaksanaan berikutnya.
Lokasi festival yang diadakan di lapangan perkebunan teh Kabawetan itu juga sekaligus mengenalkan objek wisata alam tersebut untuk menarik wisatawan ke Kepahiang.
Kami terus belajar untuk mengetahui kelemahan dan diperbaiki, terutama pengembangan produk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata dia.
Selain produk unggulan buah-buahan, sayur-mayur dan ternak, juga ditampilkan kesenian tari kreasi musik dol. Kegiatan lain yang dirangkai adalah jelajah Kabawetan, gerak jalan wisata serta fun bike. Sebagai daerah dengan hasil perkebunan dan peternakan terbaik, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan aksi minum susu dan minum kopi serentak.
Sementara Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan Festival Bukit dan Lembah 2018 Kepahiang diiharapkan menjadi ajang wisata baru Provinsi Bengkulu.
"Dari aspek ekonomi dan sosial, ajang tahunan ini diharapkan menjadi pintu baru dalam kemajuan Bumi Rafflesia," katanya.
Festival tersebut, lanjut dia, juga bertujuan memotivasi dan memunculkan keyakinan pada pelaku usaha, sekaligus membuka informasi kepada dunia luar atas potensi yang dimiliki Kabupaten Kepahiang.
Keunggulan Kepahiang dari sisi perkebunan, peternakan, hortikultura bahkan potensi bidang olahraga Bukit dan Lembah diyakini akan semakin memajukan daerah ini jika dikemas dan dikelola dengan baik, mulai dari manajemen yang baik dari sisi budaya hingga pengelolaan dari sisi pemasaran.
Baca juga: Bengkulu optimalkan promosi empat festival pariwisata
Baca juga: Bengkulu promosi wisata lewat Festival Bumi Rafflesia
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018