Dalam keterangan resminya, Verizon telah mengembangkan ekosistem 5G selama tiga tahun melalui 5G Technology Forum, 5G Labs, bermitra dengan lembaga standarisasi internasional dan penyedia perangkat serta perlengkapan jaringan.
"Dengan menjadi yang pertama, kami mendorong pihak-pihak lain dalam ekosistem tersebut untuk bergerak lebih cepat dalam setiap langkahnya. Kami menghargai kemitraan dengan produsen perlengkapan jaringan, perangkat, pengembang software dan chip dalam mewujudkan pencapaian luar biasa ini. Seluruh industri nirkabel harus merayakannya," ujar CEO Verizon Hans Vestberg.
Layanan 5G untuk konsumen yang diberi nama Verizon 5G Home tersebut dianggap unik karena dibangun berdasarkan jaringan Ultra Wideband 5G milik Verizon yang menggabungkan jaringan fiber secara end-to-end, penempatan small cells secara besar-besaran dan spektrum terbaik di kelasnya.
Layanan Verizon 5G Home ini akan tersedia di kota Houston, Los Angeles, dan Sacramento, Amerika Serikat mulai 1 Oktober mendatang.
Kendati baru dirilis pada Oktober nanti, konsumen sudah bisa melakukan pendaftaran melalui FirstOn5G.com mulai Kamis 13 September.
Pelanggan layanan ini akan mendapatkan fitur layanan YouTube TV Free selama tiga bulan pertama, kemudian perangkat Apple TV 4K atau Google Chromecast Ultra, dan beragam keuntungan lainnya.
"Kami menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk mendorong industri agar membawa jaringan 5G kepada konsumen secepat mungkin. Kami mengembangkan standar awal yang memungkinkan industri serta produsen software dan hardware guna membangun solusi secepat mungkin.Sebagai hasil dari inisiatif dan kolaborasi yang sedang berjalan ini, kami akan cepat membawa janji layanan 5G itu kepada pelanggan kami," kata kepala bisnis nirkabel Verizon Ronan Dunne.
Baca juga: Operator telekomunikasi AS uji coba prototipe teknologi 5G
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018