Jakarta, (Antara News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Kementerian Pertanian akan mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan petani dalam Rancangan Anggaran Kementan Tahun Anggaran 2019.saat ini adalah momentum emas untuk mendorong ekspor, di mana Indonesia berhasil menembus pasar China untuk ekspor manggis, di mana sebelumnya ekspor dilakukan melalui Malaysia dan Singapura
"Cara kami merancang anggaran sekarang kami fokus sektor produksi dan kami mengutamakan kepentingan petani," kata Amran saat ditemui usai menggelar Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu.
Menurut Amran, ia memangkas anggaran operasional untuk biaya seminar, perbaikan kantor, hingga biaya membeli kendaraan dari 48 persen porsinya menjadi tinggal 8 persen.
"Kami mendahulukan petani, membeli bibit, memperbaiki irigasi, penyediaan alat mesin pertanian," ungkap Amran.
Amran menjelaskan saat ini adalah momentum emas untuk mendorong ekspor, di mana Indonesia berhasil menembus pasar China untuk ekspor manggis, di mana sebelumnya ekspor dilakukan melalui Malaysia dan Singapura.
Selain itu, Amran juga mendorong investasi bidang pertanian untuk masuk, sehingga perekonomian bergerak dan tercipta lapangan pekerjaan.
Berdasarkan Surat Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI, pagu anggaran Kementan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp21,7 triliun.
Adapun alokasi anggaran terbesar diberikan untuk Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp6 triliun.
Selanjutnya, Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian di Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian yaitu sebesar Rp5,1 triliun.
Kendati pagu anggaran Kementan tahun ini lebih kecil dari tahun sebelumnya, yang mencapai Rp22 triliun, Amran menyampaikan hal tersebut bukanlah masalah, selama mampu meningkatkan kreativitas.
"Tidak masalah. Kita inikan regulator. Produksi bisa meningkat dengan regulasi, ada Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) kami cabut 241. Dampak positifnya adalah investasi meningkat, produksi meningkat. Justru kita jangan pesimis, kita harus kreatif dengan anggaran yang terbatas," pungkasnya.
Baca juga: Kementan: Rp600 miliar untuk kembangkan Politeknik Pertanian
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018