Warga temukan dua mortir aktif saat gali tanah

13 September 2018 17:15 WIB
Warga temukan dua mortir aktif saat gali tanah
Ilustrasi - Penemuan dua mortir diduga aktif di Kali Damai Cipete Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Senin. (Taufik Ridwan/ANTARA)

Petugas dari koramil langsung membawa kedua mortir untuk diamankan. Ini pertama kali kami menemukan mortir di wilayah Karantengah, meskipun kami sudah puluhan tahun hidup bertani.

Cianjur, (ANTARA News) - Warga Kampung Cisaat, Desa Sabandar, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dikejutkan dengan temuan mortir aktif yang diduga sisa Perang Dunia II saat mengali tanah untuk pembangunan saluran irigasi.

Mumuh (45), warga yang pertama kali menemukan dua buah mortir tersebut di Cianjur, Kamis, mengaku tidak menyangka benda yang membentur cangkulnya adalah mortir aktif yang bisa meledak.

Oleh karena itu, dia mengamankan benda tersebut ke pematang sawah. "Setelah selesai membuat saluran air untuk sawah, barulah saya membersihkan besi yang saya temukan ternyata bom. Mendapati hal tersebut saya melaporkan temuan itu ke aparat setempat," katanya.

Sebelumnya, warga yang mendapat informasi temuan mortir sempat menyemut ke pematang sawah untuk melihat dari dekat benda itu. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, petugas mengamankan benda tersebut.

Ketua RT setempat yang mendapat laporan temuan itu dari warganya, kemudian meneruskan laporan tersebut kepada aparat desa dan Koramil Karangtengah. Petugas kemudian datang ke lokasi dan mengamankan kedua mortir aktif itu.

"Petugas dari koramil langsung membawa kedua mortir untuk diamankan. Ini pertama kali kami menemukan mortir di wilayah Karantengah, meskipun kami sudah puluhan tahun hidup bertani," kata Mumuh.

Selama ini, belum pernah ada warga yang menemukan benda serupa selama mengarap sawah setempat. Adanya temuan kali ini, membuat warga sedikit was-was, terutama saat membajak sawah dan menggali tanah.*

Baca juga: Polisi amankan dua mortir di Cipete Utara

Baca juga: Mortir ditemukan saat Kali Damai dinormalisasi

 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018