"'Seeing is believing', kepercayaan tidak bisa dipaksakan jika kita tidak punya bukti. Jadi apapun peran kita mari kita jalankan sebaik-baiknya, tunjukkan bahwa kita 'leader' bagi seluruh jajaran perusahaan," kata Nicke dalam salah satu sesi Sidang Umum Dewan Perempuan Internasional (ICW) ke-35 dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan di Yogyakarta, Kamis (13/9).
Pernyataan Nicke tersebut untuk menjawab pertanyaan tentang tantangan yang ia hadapi dalam menjalankan tugasnya sebagai dirut Pertamina yang dilontarkan salah satu peserta diskusi yang bertema "Akses pada Energi dan Infrastruktur Dasar sebagai Parameter Pembangunan Daerah Terdepan, Tertinggal dan Terluar".
Menurut Nicke, seringkali cara berpikir seseorang yang menjadi tantangan dan hambatan bagi seseorang untuk berprestasi di tempat kerja.
Perempuan kedua yang menjabat sebagai direktur utama Pertamina itu mengatakan sepanjang kariernya, dia selalu berada di lingkungan maskulin karena lapangan pekerjaan yang ia geluti didominasi laki-laki, karena itu satu-satunya cara untuk bertahan dan berperan di tempat kerja adalah dengan menunjukkan kinerja yang baik dan mampu membangun kerja tim.
"Intinya bekerja dengan baik, profesional, dan biarkan mereka yang menilai kita. Biarkan mereka melihat kinerja kita, 'time will tell'," kata dia.
Nicke yang resmi dilantik sebagai direktur utama Pertamina pada 29 Agustus 2018 untuk menggantikan Elia Massa Manik itu juga menggarisbawahi peran penting perempuan sebagai ibu yang dapat berdampingan dengan karier yang dijalani.
"Saya ingin kita mengerti bahwa kita lebih kuat dari laki-laki, terbukti kita melahirkan, menyusui, kita lebih kuat tahan tidak tidur berhari-hari karena harus menyusui dan mengurus anak. Di kantor pun kita bisa berperan dengan baik di manapun kita berada," kata dia.
"Saya yang bekerja di tempat yang mayoritas pekerja adalah laki-laki, kita harus berusaha dua kali lebih baik dari laki-laki sehingga bisa dikatakan sejajar, kalau untuk sejajar kita harus berprestasi minimal dua kali saja baru kita bisa sejajajr, kalau ingin berprestasi harus empat atau enam kali, dan baru orang percaya," kata dia.
Oleh karena itu, Nicke mengajak para perempuan peserta Sidang Umum ICW dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia untuk percaya diri dan berkiprah dengan sebaik-baiknya dalam peran apapun yang dipilih.
Dalam paparannya, Nicke juga mempromosikan kerja Pertamina dalam mewujudkan cita-cita Presiden Joko Widodo untuk menyediakan BBM dengan satu harga di seluruh Indonesia, serta visi perusahaan sebagai penyedia energi bagi masyarkat yang diamanatkan undang-undang.
Visi perusahaan Pertamina sebagai penyedia energi bagi rakyat, terutama di wilayah Terluar, Tertinggal, Terdepan (3T), yakni ketersediaan (availability), kemudahan akses (accessibility) dan keterjangkauan harga (affordability).
Nicke optimistis BBM dengan satu harga di 150 titik wilayah 3T dapat tercapai pada 2018.
Selain Nicke, empat perempuan anggota dewan direksi BUMN lainnya juga menjadi pembicara dalam diskusi panel di hari pertama Sidang Umum ICW ke-35 dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, 13-18 September 2018, yakni Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti, Direktur Utama Indonesia Power Sri Peni Inten Cahyani, Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi, dan Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy Suradji. ***4***
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018