• Beranda
  • Berita
  • 'Role model' penting untuk memotivasi perempuan jalani pendidikan

'Role model' penting untuk memotivasi perempuan jalani pendidikan

13 September 2018 19:06 WIB
'Role model' penting untuk memotivasi perempuan jalani pendidikan
Presiden National Council of Women Australia Barbara Baikie (tengah) setelah lokakarya bertajuk 'Empowering Women through Education', dalam raingkaian acara Sidang Umum ICW ke-35 di Yogyakarta, Kamis (13/9). (Antaranews/Aria Cindyara)
     Yogyakarta (ANTARA News) - Keberadaan sosok panutan atau 'role model' yang dapat menjadi contoh dianggap sebagai aspek penting dalam memotivasi kaum perempuan untuk menempuh pendidikan,kata Presiden Dewan Perempuan Nasional Australia ( National Council of Women Australia (NCWA)  Barbara Baikie kepada Antara.
    Usai sesi lokakarya bertajuk 'Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan' (Women's Empowerment Through Education)'  di hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Kamis., Barbara mengatakan, sosok perempuan sukses yang dapat menjadi contoh bagi para perempuan, memiliki peran penting dalam mempromosikan cara berpikir atau 'mindset'  yang lebih baik terhadap pendidikan dan menjadikannya tujuan prioritas.
     Kegiatan lokakarya itu merupakan bagian dari rangkaian acara Sidang Umum Dewan Perempuan Internasional ke-35 yang berlangsung 13-18 September 2018 di Yogyakarta.
     "Ada banyak hal yang kita butuhkan untuk mendorong perempuan untuk terus mengejar pendidikan, satu di antaranya adalah adanya sosok panutan atau 'role model' di berbagai bidang, terutama di sektor-sektor yang jarang digeluti oleh perempuan," katanya.
     Menurutnya, sosok yang dapat dicontoh akan menjadi motivasi yang sangat besar, karena memberikan motivasi bahwa perempuan memang layak dan mampu untuk menempati posisi-posisi penting di berbagai bidang.
     Ia meyakini bahwa diperlukan perubahan cara pikir dan perilaku, dari perempuan sendiri, agar mereka dapat menuntut ilmu setinggi-tingginya dan untuk terus berusaha meraih kesuksesan untuk dirinya sendiri.
     "Saya sendiri telah mengalami itu. Ketika saya tumbuh dewasa, budaya di lingkungan saya tidak mengedepankan pendidikan bagi perempuan, berbeda dengan laki-laki. Jadi cita-cita saya selalu tertuju pada pernikahan dan membangun keluarga. Setelah saya mecapai itu, saya menyadari bahwa saya menginginkan lebih, sehingga sayapun kembali belajar di universitas sebagai pelajar dewasa," jelas Barbara.
      Ia mengatakan bahwa media tentu juga memiliki peran besar dalam hal ini dengan menggarisbawahi kesuksesan yang diraih oleh figur perempuan.
     Lokakarya bertajuk 'Women's Empowerment through Education' merupakan salah satu dari rangkaian aktivitas diskusi grup yang dijalankan secara paralel, sebagai rangkaian acara dari Sidang Umum ke-35 ICW.
     Kegiatan lokakarya yang lain mengangkat tema yang berbeda-beda, di antaranya adalah 'Eliminating Violence against Women', 'Women and Transformative Politcs' dan 'Women and Economic Empowerment'.
     Sidang Umum ke-35 'International Council of Women (ICW)', perkumpulan tokoh perempuan dunia yang berafiliasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, digelar bersamaan dengan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia.
    Kedua acara tersebut diselenggarakan oleh ICW, Kowani (Kongres Wanita Indonesia), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN, termasuk Kantor Berita Antara, yang berpartisipasi langsung menyukseskan dua pertemuan tersebut.

Baca juga: Dubes Lyudmilla paparkan perkembangan peran perempuan Rusia


     

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2018