"KPU harus terus melakukan pemutakhiran data sehingga DPT untuk Pemilu 2019 benar-benar bersih dan valid," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, pimpinan DPR RI meminta KPU segera melakukan verifikasi dan pemutakhiran data terhadap temuan data pemilih ganda dalam DPT.
Selanjutnya, kata dia, KPU segera memberitahukan hasil verifikasi dan pemutakhiran data tersebut kepada masyarakat agar tidak menimbulkan keresahan dan tidak adanya penyalahgunaan hak pilih.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, Bawaslu bersama KPU sebaiknya segera memetakan daerah-daerah yang masih memiliki data ganda dalam DPT sehingga ada solusi terbaik untuk mengantisipasi dan mencegah munculnya kembali data pemilih ganda terutama dalam DPT Pemilu 2019.
Bamsoet juga meminta Bawaslu dan KPU meningkatkan kinerja dengan lebih memperhatikan hasil sensus penduduk dalam pendataan pemilihyang selanjutnya disandingkan dengan DPT.
"Hasil sensus belum tentu valid karena bersamaan dengan berjalannya waktu kemungkinan ada warga yang meninggal dunia atau usianya telah memasuki usia wajib pilih sehingga perlu adanya pemutakhiran data pemilih. Data yang tidak valid dapat berpotensi disalahgunakan dalam pemilu," katanya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan adanya data pemilih ganda di sejumlah daerah, antara lain di Batam sebanyak 10.798 pemilih, Tasikmalaya sebanyak 8.862 pemilih, Banyumas 6.777 pemilih, dan Purwakarta 1.036 pemilih.
Baca juga: Data ganda pemilih untuk Pemilu 2019 diprediksi 1,8-2 juta
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018