"Tadi ketika naik, kami perkenalkan diri jelaskan niat kami. Ketika kami secara persuasif menyampaikan apa yang dia minta yakni dijemput oleh pak Jimly Asshiddiqie, dia mau menerima kami dan mau turun. Namun kondisinya lemah hingga kami menurunkannya dengan bantuan tali pengaman (body harnes)," kata Ketua regu evakuasi Agustinus, Tri Hadi saat ditemui di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis.
Proses evakuasi sendiri yang berlangsung sekitar 45 menit dari pukul 16:49 WIB hingga 17:28 WIB, kata Tri yang merupakan petugas dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur tersebut, menyebabkan Agustinus saat dijemput selain berkondisi lemah, juga kehausan karena kehabisan air minum.
"Tadi dia minta air karena haus namun kami tidak membawa akhirnya kami mintakan dulu ke bawah untuk dia minum dulu sebelum diturunkan," ujar Tri.
Agustinus akhirnya mau turun setelah dibujuk oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie yang tiba di lokasi sekitar pukul 16:44 WIB yang menjanjikan memberi bantuan padanya.
Berhasilnya Agustinus dievakuasi dari baliho setinggi 25 meter tersebut, disambut tepukan tangan masyarakat sebagai apresiasi atas usaha petugas, sedangkan Agustinus sendiri disambut dengan pelukan dari Jimly ketika telah sampai di tanah. Dan untuk keperluan pemeriksaan Agustinus akhirnya dibawa ke Polsek Ciracas.
Agustinus dilaporkan memanjat baliho Pasar Rebo sejak Rabu (12/9) pukul 03:00 WIB dan ini merupakan aksi panjat balihonya yang kelima di Jakarta setelah dilakukannya di berbagai wilayah.
Selain memanjat baliho, Agustinus juga membentangkan spanduk yang berisi kritikan terhadap pemerintah serra melempar surat yang ditujukan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk mengusut kasus kematian keponakannya yang bernama David Natalis di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tidak dipercayainya tewas karena kecelakaan.
Selain melayangkan surat pada Kapolri dan Panglima TNI, Agustinus juga menulis surat yang isinya menerangkan dirinya baru mau turun jika mantan Ketua MK Mahfud MD dan Jimly Asshiddiqie datang ke lokasi untuk membantu dirinya menyelesaikan kasus yang menurutnya besar dan sudah dijanjikan Presiden Joko Widodo.
Di bawah surat yang sudah dikantongi petugas dari Pemadam Kebakaran itu, dia juga membuat tanda strip bertulis “Kontras dan Komnas Anak”.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018