• Beranda
  • Berita
  • Hadapi Tottenham, Liverpool ingin tebus kekalahan di Wembley

Hadapi Tottenham, Liverpool ingin tebus kekalahan di Wembley

14 September 2018 05:45 WIB
Hadapi Tottenham, Liverpool ingin tebus kekalahan di Wembley
Gelandang bertahan Fabinho berfoto dengan logo klub barunya, Liverpool, setelah resmi menyelesaikan transfer kepindahan dari klub Prancis, AS Monaco, pada Selasa (29/5/2018) dini hari WIB. (twitter.com/LFC)
London (ANTARA News) - Liverpool tidak memiliki kenangan indah saat kunjungan terakhir mereka ke Stadion Wembley, dan akan menuju ke ibukota Inggris untuk membuktikan diri saat menghadapi Tottenham Hotspur pada Sabtu.

Sebelas bulan silam pasukan Juergen Klopp dihantam 1-4 Tottenham, namun situasi itu kemudian sedikit-banyak membantu transformasi Liverpool.

Rapuhnya pertahanan yang begitu menempel dengan mereka segera diperbaiki, gol-gol mulai mengalir deras, dan dengan tambahan bek tengah Virgil van Dijk dari Southampton pada Januari, Liverpool menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan.

Tetapi kerusakan telah terjadi dan mereka tidak pernah mampu mendekati Manchester City yang melanggeng mulus untuk meraih gelar juara.

Baca juga: Liverpool akhiri musim di posisi empat, Tottenham ketiga

Mereka mencapai final Liga Champions dan telah meneruskan momentum itu di musim baru, memuncaki klasemen dengan empat kemenangan dari empat laga, mengemas sembilan gol, dan hanya kemasukan satu gol.

Tottenham memulai musim dengan tiga kemenangan namun tergelincir pada pertandingan terakhir mereka sebelum jeda internasional, kalah 1-2 di markas Watford, yang secara mengejutkan menggebrak papan atas klasemen.

Ini mungkin masih terlalu dini, namun pertandingan pada siang hari ini akan memberikan gambaran klub mana yang dapat menghadirkan tantangan nyata bagi City, yang akan menjamu Fulham.

Tim inti Tottenham akan serupa dengan tim yang tampil pada pertandingan tahun lalu, setelah klub London itu tidak melakukan pembelian pemain-pemain baru pada bursa transfer musim panas.

Di sisi lain, Liverpool mengeluarkan dana sekitar 160 juta pound untuk mendatangkan pemain-pemain seperti Naby Keita, pemain Brazil serba bisa Fabinho, kiper Brazil Alisson, dan pengatur serangan Swiss Xherdan Shaqiri dari Stoke City yang terdegradasi.

Baca juga: Klopp: Tekanan Liverpool untuk persembahkan gelar meningkat

Klub Merseyside itu hanya satu kali kalah dari 11 pertandingan terakhirnya di Liga Inggris melawan Tottenham, namun mereka juga dibuat frustrasi tim London itu yang mampu menahan imbang 2-2 saat bermain di Anfield musim lalu, ketika Harry Kane mengemas gol penalti penentu kemenangan pada fase akhir pertandingan.

Hanya ada sedikit celah di antara kedua klub, dan Klopp paham bahwa tiga poin pada Sabtu akan memberi pesan mengenai hasrat mereka.

Kekalahan untuk Tottenham di pertandingan yang semestinya dimainkan di stadion baru mereka akan memicu lebih banyak kritik terhadap pemain-pemain yang sama, yang telah tiga kali secara beruntun membawa Spurs finis di peringkat ketiga namun belum mampu memberikan trofi.

Start terbaik Watford di strata tertinggi akan mendapat ujian ketika mereka berhadapan dengan Manchester United yang tidak diperkuat penyerang Marcus Rashford, yang diusir keluar lapangan saat mereka menang atas Burnley.

Chelsea, yang tampil cukup baik di bawah asuhan manajer baru Maurizio Sarri, juga memiliki catatan 100 persen setelah empat pertandingan, dan akan memainkan pertandingan kandang yang relatif mudah melawan Cardiff City.

Saat Liverpool sejauh ini terbukti mendulang manfaat dari para pemain barunya, hal yang sama tidak terjadi pada West Ham United.

Klub London tersebut mempercantik skuatnya dengan anggaran sebesar hampir 100 juta pound, namun mereka masih belum mampu mendulang satu poin pun setelah empat pertandingan.

Situasi tidak akan semakin mudah saat West Ham menjalani laga tandang ke markas Everton pada Minggu.

Reuters/H-RF

Baca juga: Rekrutan baru Liverpool yakin timnya bisa saingi City

Baca juga: Pemain Liverpool bakal sibuk di kompetisi internasional, Klopp mengeluh


 

Pewarta: -
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018