Penggunaan busi khusus balap pada sepeda motor dan mesin kendaraan standar, menurut Technical Support di NGK Busi Indonesia Diko Otaviano, ternyata tidak banyak berpengaruh terhadap performa kendaraan.
"Busi yang digunakan untuk motor di lintasan balap telah didesain khusus untuk aplikasi mesin yang kecepatannya jauh lebih tinggi, beroperasi dengan kompresi sangat tinggi, suhu, getaran, dan pembakaran yang melampaui kondisi pada mesin biasa (standar)," kata Diko dalam tips yang dibagikan NGK di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, menggunakan busi khusus balap pada kendaraan harian bukanlah ide yang baik. Dengan karakteristik busi balap yang didesain untuk penggunaan yang sangat ekstrem, penggunaan busi ini pada mesin standar justru bisa menyebabkan beberapa permasalahan.
Contohnya, deposit karbon berlebih hingga misfiring. Hal tersebut dapat diperburuk apabila mesin sering digunakan untuk jarak dekat dengan ritme stop & go, katanya.
NGK, sebagai pemasok busi kendaraan, kata Diko, telah menyediakan busi berteknologi balap untuk meningkatkan kinerja mesin, dan aman digunakan untuk kendaraan dengan mesin standar atau kendaraan harian.
Baca juga: Ganti busi berkala untuk jaga performa kendaraan
Busi Iridium IX dari NGK menggunakan teknologi balap yang sesuai untuk berbagai jenis kendaraan.
"Sama seperti kebanyakan busi berteknologi balap terbaru NGK, ujung elektroda pusatnya terbuat dari logam mulia Iridium, yang memiliki titik leleh yang tinggi dan konduktivitas listrik yang luar biasa," katanya.
Elektroda pusat busi Iridium IX dengan diameter 0.6 mm, diklaim yang mampu menciptakan percikan listrik lebih fokus untuk menghasilkan efek pertumbuhan api yang cepat membesar sehingga menghasilkan ledakan energi yang lebih tinggi.
Menurut Diko, hal yang dapat dirasakan secara instan setelah penggunaan NGK Iridium IX adalah respons akselerasi yang semakin spontan dan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dibandingkan dengan jenis elektroda standar.
Baca juga: Busi Brisk dari Ceko masuk pasar Indonesia
Pewarta: Suryanto
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018