Dirkrimum Polda Bali Kombes Andi Fairan di Polda Bali, Denpasar, Jumat, mengatakan sejak Juli 2018 hingga kini sebanyak 140 kasus yang terdiri atas pencurian dengan pemberatan 86 kasus, pencurian dan kekerasan 13 kasus, pencurian biasa 28 kasus, penganiayaan tujuh kasus dan pemerasan sebanyak enam kasus ditangani Polda Bali dan jajarannya.
Baca juga: 350 peserta Pertemuan IMF-WB akan kunjungi Taman Nusa
"Semoga dengan kegiatan kepolisian satgas pemberantasan kejahatan jalanan ditingkatkan memberikan kontribusi pertemuan tahunan IMF-WB berjalan aman, lancar dan sukses," ucap Andi Fairan.
Dari 140 kasus tersebut, sebanyak 172 pelaku yang biasa beroperasi di kawasan wisata seperti Kuta, Jimbaran, Seminyak dan Ubud diamankan, 33 di antaranya harus dilumpuhkan dengan tindakan tegas terukur.
Baca juga: 5.823 polisi amankan pertemuan IMF-WB di Bali pada Oktober
Untuk jaringan copet, modus yang digunakan adalah mengambil barang yang ditinggal di pinggir pantai, sementara jaringan begal biasa melakukan aksinya pada malam hari dengan menunggu masyarakat lewat di tempat yang sepi.
Selama 70 hari sejak dimulainya operasi itu, Andi Fairan menyebut laporan kasus pencopetan, khususnya oleh wisatawan asing menurun.
Tidak berhenti disitu, pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-WB yang semakin dekat, yakni 23 hari lagi, membuat Polda Bali semakin aktif melakukan operasi cipta kondisi dengan sasaran tempat hiburan.
"Pesan yang ingin kami sampaikan, pelaku kejahatan terutama kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat seperti begal, copet, jambret, saya ingin sampaikan agar praktek seperti tu dihentikan. Atau kami lumpuhkan," kata Andi.
Ada pun sebanyak 5.823 personel dari Polda Bali, satuan wilayah dan Mabes Polri akan diturunkan untuk mengamankan acara yang akan dihadiri sekitar 15 ribu peserta dari 189 negara itu.
Baca juga: Laporan melalui aplikasi "Salak Bali" diproses hitungan menit
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018