Anggota dewan manajemen BMW, Klaus Froehlich mengatakan BMW mengupayakan strategi menekan harga baterai dengan cara mendapatkan pasokan bahan baku untuk mitra pembuat baterai mereka.
"Kami akan memiliki perjanjian dengan perusahaan pertambangan," kata Froehlich seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/9).
"Kami memiliki satu kesepakatan. Akan ada lebih banyak lagi," tegas dia.
Masalah utama, katanya, adalah mengamankan kobalt dari tambang yang tidak mengeksploitasi pekerja atau mempekerjakan anak-anak.
Baca juga: VW bahas standar mobil swakemudi
Klaus Froehlich, mengatakan produsen mobil dan pemasok besar mulai membahas kesepakatan standar untuk sistem kendaraan swakemudi, karena sebelumnya produsen mobil dan pemasok harus menyetujui sebuah standar untuk memproduksi kendaraan.
"Setiap orang punya kepentingan atau harus memiliki ketertarikan" dalam standar kendaraan swakemudi, kata Froehlich.
Para pembuat mobil Jerman dan rivalnya, termasuk Jaguar Land Rover dan Volvo Cars sedang mempersiapkan model listrik baru.
Pembuat mobil berada di bawah tekanan dari regulator China, Eropa, dan negara bagian California untuk membuat kendaraan yang lebih bersih. Merek Eropa juga ingin merebut perhatian konsumen dengan membuat kendaraan pesaing Tesla dari Silicon Valley.
BMW mengungkap perjanjian dengan pembuat baterai China, Contemporary Amperex Technology dan Samsung Electronics. Namun, Froehlich mengatakan perusahaan-perusahaan itu akan memasok baterai menggunakan desain BMW eksklusif.
"Dalam elektro mobilitas, Anda harus menjadi memimpin dalam hal harga," katanya. "Jika bukan, Anda tidak akan bertahan."
Baca juga: BMW i8 sentuhan seniman ultraviolet ini terlihat menyala dalam gelap
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018