Sejak dahulu kala, berbagai agama dan kepercayaan menggunakan "air suci" sebagai media penyembuhan praktik ritual, serta seremoni spiritual. Penggunaan "air suci" untuk baptis, pembersihan spiritual masih berlaku hingga kini, dari tradisi Kristiani, Sikh, Hindu.
Sejak lama pula umat muslim percaya bahwa air Zamzam termasuk "air suci" yang diberkahi, mengenyangkan dan meredakan dahaga insani, serta bermanfaat sebagai terapi.
Di musim haji, air Zamzam dapat diperoleh jamaah haji dari berbagai penjuru dunia secara cuma-cuma di Masjid Al Haram di Makkah dan Masjid Al Nabawi di Madina.
Merunut perspektif historis, Lancet (1903) melaporkan bahwa kualitas air Zamzam semakin memburuk dari tahun 1892 hingga 1903. Sebagian besar karena kegagalan langkah-langkah guna mencegah kontaminasi dari sumur.
Sejak era 1800-an, "kesucian" air Zamzam telah "ternoda" oleh bangkai hewan kurban yang disembelih di sekitar sumur Zamzam. Begitu pula cemaran air dari bekas mencuci, berwudhu, atau air yang mengalir kembali ke dalam sumur Zamzam, meningkatkan materi nitrogen yang teroksidasi.
Pertanyaan yang relevan diajukan adalah benarkah air Zamzam di masa kini tak lagi “suci”?
Kadar pH mengindikasikan bahwa air Zamzam tergolong basa (alkaline). Inilah penjelasan mengapa kadar Ag, Al, Cd, Co, Cr, Cu, Fe, Mn, Ni, Pb dan Zn di air Zamzam rendah.
Rendahnya kadar Al di air Zamzam alkaline tidak sesuai dengan temuan Nguyen et al (2004) di mana kadar Al tinggi pada air alkaline. Hal ini dikarenakan tingginya konsentrasi asam humic pada sampel, sementara Zamzam menunjukkan konsentrasi total organic carbon (TOC) yang sangat rendah.
Menurut Saudi Geological Survey, granit merepresentasikan bebatuan utama dari bebatuan aquifer di daerah dimana Zamzam diteliti. Sifat alamiah alkaline dari air Zamzam berasal dari air-air alkaline yang terkait dengan lingkungan yang granitik.
Efek kuratif (menyembuhkan) dan menyehatkan yang dimiliki air Zamzam dikarenakan sifat alamiah alkaline, kandungan mineral, dan trace elements.
Keajaiban dan Khasiat
Keajaiban air Zamzam adalah tetap mengalir sejak 2000 SM sehingga memicu adanya kehidupan di gurun pasir nan gersang di Saudi Arabia. Keajaiban lain air Zamzam adalah komposisinya yang relatif stabil yang tidak memiliki perubahan yang terobservasi pada komposisi mineral dan pH alkaline setelah dua tahun.
Air Zamzam juga memiliki efek antioksidan. Antioksidan dapat menekan radikal bebas. Hal ini telah dibuktikan oleh Abdelsalam dkk di tahun 2012, yang menyimpulkan bahwa efek antioksidan air Zamzam di mencit (tikus kecil) percobaan dapat mengurangi stres oksidatif. Sifat alamiah air Zamzam yang nontoksik dan aman terbukti pada hewan coba.
Yazdi dkk (2017) menjelaskan bahwa air Zamzam alkaline memiliki kapabilitas sebagai radioprotector, melalui micronuclei assay, sebagai metode efektif untuk menguji sitotoksisitas agen-agen seperti radiasi ion, materi kimiawi pada mamalia. Efek radioprotektif dapat diukur dengan dose reduction factor (DRF).
Air Zamzam telah mengurangi efek radiasi pada sel-sel sumsum tulang dan efek radioprotektifnya meningkat oleh penggunaannya pada mencit.
Riset ini memerlukan observasi lanjutan untuk mengevaluasi aplikasinya, terutama pada pasien radioterapi yang memiliki banyak problematika, seperti menelan, selera makan, dan sebagainya. Jadi, air Zamzam alkaline dapat mengurangi efek-efek klastogenik dan sitotoksik dari iradiasi gamma.
Sementara itu, British Broadcasting Corporation (BBC, stasiun TV-radio Britania Raya) pada Mei 2011 memberitakan bahwa air Zamzam terkontaminasi arsenik, mengandung bahan kimia yang berbahaya, dan dijual secara ilegal oleh toko-toko di Inggris. Presiden Association of Public Analysts, Dr. Duncan Campbell, menyimpulkan bahwa air Zamzam beracun karena tingginya kadar arsenik, yang bersifat karsinogenik. Hasil riset di tahun 2007 mengkonfirmasikan temuan BBC.
Jamaah haji diminta oleh BBC untuk mengambil sampel dari kran yang berasal dari sumur Zamzam, lalu membeli botol yang dijual di Makkah untuk membandingkan air yang dijual secara ilegal dengan sumber aslinya.
Temuan BBC menunjukkan tingginya tingkat nitrat, bakteri yang berpotensi berbahaya, dan jejak arsenik hingga tiga kali tingkat maksimum yang diijinkan, sama seperti air ilegal yang dibeli di Inggris. Topik ini menjadi memanas saat BBC merilis temuan tersebut menjadi laporan berita pada hari Jumat, 6 Mei 2011, pukul 06:30. Kedutaan Saudi di London menolak berkomentar terkait hal ini (BBC, 2011).
Kadar arsen (As) di dalam air Zamzam mencapai dua sampai tiga kali lebih tinggi dari standar WHO di semua sampel menggunakan tiga instrumen analitik yang berbeda. Standar WHO untuk As adalah sepuluh mikrogram per liter.
Kesepakatan di antara kedua instrumen tersebut, yakni ICPOES dan ICPMS, adalah sangat baik (masing-masing menunjukkan 27 dan 26 mikrogram per liter) sedangkan HGAAS menunjukkan kisaran angka 18 mikrogram per liter.
Pada tahun 2005, Leicester City Council (LCC) menemukan konsentrasi yang sama dengan hasil penelitian ini.
Arsen dijumpai secara alami di bebatuan dan tanah dari kerak bumi. Arsen dapat dibebaskan menuju air tanah dari proses alami dan buatan manusia.
Contohnya, pada air tanah telah dilacak hingga sumber air laut terdalam, digunakan untuk memproduksi minyak dan gas alami, sebagaimana pelepasan-pelepasan lainnya yang tidak disengaja selama penambangan emas dan timah, pembakaran batubara, dan limbah dari aktivitas industri-agrikultural lainnya.
Diperkirakan arsen yang terjadi alami larut dari pembentukan batuan tertentu saat kadar air tanah menurun secara signifikan. Permukaan polutan terkait arsen memasuki sistem air tanah, lalu secara bertahap bergerak mengikuti aliran air tanah dari hujan.
Kasus arsenisme endemis kronis akibat air minum pertama kali ditemukan di Taiwan pada tahun 1968, dan dilaporkan di Provinsi Xinjiang di China daratan di tahun 1980an.
Arsenisme telah menjadi salah satu penyakit endemis paling serius di China dalam dua dekade terakhir. Sampai sekarang, penyakit ini telah ditemukan di provinsi-provinsi Mongolia, Shanxi, Ningxia, Jilin dan Qinghai.
Menurut standar China tentang batas maksimum arsen (As) di dalam air minum, terdapat lebih dari 2 juta orang telah terpapar arsen dosis tinggi dan sekitar 10.000 orang didiagnosis sebagai pasien arsenisme. Uniknya, terdapat perbedaan konsentrasi Arsen di perairan berbagai lokasi, bahkan di daerah yang sama. Sebagian besar konsentrasi As berkisar antara 0,05 sampai 2,0 mg/l. Insiden (kejadian) arsenisme meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi di dalam air minum dan waktu minum.
Distribusi usia pasien arsenisme adalah 3-80 tahun dengan prevalensi puncak adalah orang dewasa. Perbedaan antara efek toksik dengan terapeutik arsen amatlah tipis. Selama berabad-abad lalu hingga kini, berbagai riset telah mengonfirmasikan efek positif penggunaan arsen sebagai terapi kanker.
Para ilmuwan di China berhasil menunjukkan bagaimana arsen menghancurkan sel-sel kanker darah dengan menargetkan dan membunuh protein spesifik yang membuat kanker tetap bertahan hidup.
Adapun kandungan lithium pada air Zamzam digunakan untuk tujuan terapeutik. Keberadaan sejumlah kecil Arsen (As) dan Lithium (Li) di air Zamzam serta campurannya dengan unsur lain (seperti Ca/kalsium, K/kalium) di dalam air alkali berefek penyembuhan (healing power).
Pro-Kontra Lithium
Psikiatri modern mengenal lithium pertama kali di tahun 1949, ketika psikiater Australia, John Cade, menggambarkan sifat terapeutik ion ini pada pasien manik. Selama lebih dari 65 tahun, karakteristik unik lithium di bidang psikiatri (untuk terapi gangguan bipolar, mood stabilizer pilihan pertama, pelindung terhadap depresi dan mania, mengurangi risiko bunuh diri, serta mortalitas jangka pendek), termasuk juga efek antivirus, imunomodulator, dan neuroprotektif, telah diobservasi dengan baik.
Di tahun-tahun awal setelah karya Cade, Radomski dkk. mencatat peningkatan sel darah putih pada pasien yang diobati dengan lithium, menunjukkan efek pada sistem hematopoietik.
Di era 1970-an dan 1980-an, para ilmuwan pertama kali melaporkan tentang efek menguntungkan lithium pada hematopoietic stem cells (HSC) dan hematopoietic growth factors. Dalam dua dekade terakhir, dengan perkembangan pengetahuan sel punca, efek litium pada mesenchymal stem cells (MSC) dan neural stem cells (NSC) berhasil dipahami.
Efektivitas lithium bergantung pada dosis dan berkorelasi dengan konsentrasi serum. Bagaimanapun juga, manfaat terapeutik lithium dibatasi oleh sempitnya kisaran nilai terapeutik (0.8–1.2 mmol/L) dan berbagai efek sampingnya (seperti efek pada sistem persarafan, kardiovaskuler, dan ginjal).
Sebagai tambahan, toksisitasnya dapat terjadi pada dosis terapeutik dikarenakan variasi farmakokinetik inter- dan intraindividual, dan berpotensi menyebabkan kematian.
Kombinasi penggunaan lithium dengan medikasi lainnya dapat menyebabkan peningkatan substansial kadar lithium dan dengan cara demikian mempresipitasi intoksikasi. Oleh karena itu, pengawasan konsentrasi diperlukan untuk penggunaan optimal dan penentuan dosis lithium.
Lithium juga memiliki beberapa efek samping yang kurang menyenangkan bila dikonsumsi tanpa rekomendasi dokter.
Efek samping tersebut berupa aritmia, gangguan fungsi kognitif, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi tiroid, tremor, dan meningkatkan berat badan. Lithium juga teratogenik, yang berarti memerlukan pertimbangan khusus pada ibu hamil.
Konsentrasi lithium di air sumber (ground water) bervariasi antara kurang dari 0,05 hingga 150 mikrogram/Liter. Penelitian di Austria, Chile utara, dan Argentina utara menunjukkan konsentrasi lithium sangat tinggi di air minum (melebihi 1000 mikrogram/Liter).
Tingginya kadar lithium di air minum pada fasilitas umum memiliki efek protektif pada risiko bunuh diri di antara pria.
Hasil ini memerlukan replikasi riset. Penting pula untuk menilai apakah kadar lithium pada suplai air minum publik berkorelasi dengan kadar lithium darah.
*) Penulis adalah dokter literasi digital, dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (FK Unismuh) Makassar, penulis The Art of Medicine dan 20 buku lainnya, Director VP Campus Networking Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Makassar. Email: dito.anurogo@med.unismuh.ac.id
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jamaah mulai padati keran air Zamzam
Baca juga: Jamaah harapkan tambahan jatah air zamzam
Baca juga: Zamzam dan oleh-oleh yang paling dicari
Pewarta: -
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018