Asap putih berbau hangus itu menjadi menyesakkan nafas dan membuat mata perih saat bertambah tebal sekitar pukul 07.30 WITA.
"Jam 07.00 WITA kabutnya tipis dan belum memasuki rumah, tetapi mulai pukul 07.30 WITA mulai menebal dan masuk ke dalam rumah," kata Fahrul, warga Karang Anyar, Banjarbaru.
Fahrul terpaksa menutup pintu dan jendela untuk menahan kabut asap memasuki rumahnya.
"Baunya menyengat dan membuat mata perih sehingga kami memilih bertahan di kamar dan menutup rapat pintu maupun jendala supaya kabutnya jangan banyak masuk," ucapnya.
Ruas-ruas jalan Kota Banjarbaru juga terselubung kabut asap, yang menghalangi sinar matahari pagi dan membuat jalanan menjadi kurang nyaman dilalui.
Hingga pukul 08.45 WITA kabut asap masih menyelimuti kota dan masuk ke rumah-rumah warga.
Kabut asap di Banjarbaru diperkirakan berasal dari kebakaran lahan. Banjarbaru memiliki lahan-lahan gambut yang sangat mudah terbakar pada musim kemarau.
"Pantauan kami, seluruh lahan gambut di Banjarbaru yang tersebar empat lokasi sudah terbakar dengan luasan lahan seluruhnya mencapai 50 hektare," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan, Wahyudin.
Baca juga:
Kabut asap di Banjarbaru makin pekat
Kabut asap ganggu penerbangan di Banjarbaru
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018