• Beranda
  • Berita
  • Anies: Seharusnya Jakarta tidak ada lagi anak yang "stunting"

Anies: Seharusnya Jakarta tidak ada lagi anak yang "stunting"

16 September 2018 13:06 WIB
Anies: Seharusnya Jakarta tidak ada lagi anak yang "stunting"
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat deklarasi Komitmen dan Kampanye Nasional Pencegahan Stunting di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Minggu (16/09/2018). (ANTARA News/Dokumen Pemprov DKI)

harusnya di Jakarta sudah tidak ada lagi anak yang stunting..."

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan seharusnya di Jakarta sudah tidak ada lagi anak yang stunting atau mengalami kekerdilan, sehingga ia berkomitmen membebaskan Jakarta dari gizi kronis yang menjadi penyebab stunting.

"Kerja bersama antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah perlu dilakukan untuk menuntaskan masalah stunting," ujarnya di Lapangan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, Minggu.

Hal tersebut disampaikan  Anies dalam Deklarasi Komitmen dan Kampanye Nasional Pencegahan Stunting di Monas.  Guna memerangi stunting, Pemprov DKI mendukung Kampanye Nasional Pencegahan Stunting dan berkomitmen akan menuntaskan masalah stunting, serta menjadikan Jakarta bebas stunting sehingga dapat melahirkan generasi-generasi yang berkualitas. 

Masalah gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan bisa berdampak pada stunting atau bertubuh pendek. Kasus stunting yang ada di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Jakarta, merupakan salah satu masalah mendasar yang perlu ditangani secara tuntas dengan baik, dan juga harus dicegah secara serius.

"Jakarta menyambut baik dan mendukung Kampanye Nasional Pencegahan Stunting. Masalah stunting ini (adalah) satu dari sekian banyak deretan masalah ketimpangan," kata Anies.

Dia ingin dari pemerintah pusat juga ada dukungan, untuk membereskan bersama-sama faktor yang menyebabkan kemiskinan lintas generasi. Jika hari ini di Jakarta ada 27 persen kasus stunting, untuk berikutnya lagi, Jakarta sudah bebas stunting, katanya.

Oleh karena itu, kata dia,  akan ada program-program bersama dengan lintas kedinasan. Anies ingin memastikan bahwa intervensi gizi sensitif itu bisa secara serius dituntaskan.

Berdasar data tersebut, Gubernur menambahkan, prevalensi stunting di perkotaan memang lebih rendah dibanding di pedesaan. Untuk perkotaan, jumlahnya mencapai 32 persen, sedangkan pedesaan mencapai 42 persen.

Anies berharap juga tumbuh perilaku dan kesadaran dari dalam keluarga, terutama para orang tua, terhadap makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak khususnya, dalam 1.000 hari pertama kehidupan sang anak.
 
“Angka ini harus kita kurangi, harusnya di Jakarta sudah tidak ada lagi anak yang stunting. (Para orang tua) harus lebih serius melihat makanan dan asupan yang diberikan kepada anak-anak kita," ujar Anies.

Baca juga: Orang tua berpengetahuan, kunci agar anak tidak kerdil

Baca juga: Perlu intervensi gizi cegah gagal tumbuh menjadi kerdil

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018