Kolonodale, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Komandan Korem 132/Tadulako, Kolonel Infantri Agus Sasmita, mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan munculnya berbagai manuver politik menjelang Pemilu 2019.... kita sedang menghadapi tahun politik. Jangan hanya karena perbedaan pilihan politik, negara ini menjadi terpecah-belah...
"Saat ini kita sedang menghadapi tahun politik. Jangan hanya karena perbedaan pilihan politik, negara ini menjadi terpecah belah. Apapun isu atau aksi yang muncul hendaknya dicermati dan ditanggapi dengan bijaksana," katanya, di Kolonodale, Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (15/9).
Dia katakan itu di rumah dinas Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor. Juga hadir Ketua DPRD Morowali Utara, Syarifuddin H Madjid, Komandan Kodim 1311/Morowali, Letnan Kolonel Arh Subaryanto Saragih, Kepala Polres Morowali Utara, AKBP Dadan Wahyudi, para pimpinan formal setempat, dan tokoh-tokoh masyarakat.
TNI bersama Kepolisian Indonesia dan institusi negara harus bersikap netral dalam pesta demokrasi itu.
Sasmita mengakui, walaupun baru sekitar 25 hari bertugas di wilayah Sulawesi Tengah, ia merasakan dan melihat ada gejala ancaman akibat perbedaan pilihan politik, terutama menjelang Pemilu 2019.
"Saya cuma ingin mengingatkan, kita ini satu bangsa dan satu Tanah Air. Kalau kita terpecah dan mulai dari nol lagi, ini sangat besar taruhannya," ujarnya.
Menurut dia, perbedaan pilihan politik adalah hal biasa di negara demokrasi. Itu hal biasa seperti Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama dan latar belakang budaya. Tetapi jangan sampai perbedaan itu dijadikan ajang untuk saling menghina, memaksakan kehendak, dan mencaci maki sesama anak bangsa.
Ia juga menggarisbawahi munculnya model kampanye dengan tagar di media sosial. "Kalau sudah seperti itu, buat apa ditanggapi. Silakan beraspirasi tapi harus sesuai koridor dan aturan yang ada. Jangan rusak persaudaraan kita," kata Sasmita.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018