Laris manis, beras sachet Bulog

16 September 2018 17:12 WIB
Laris manis, beras sachet Bulog
Beras dalam kemasan sachet di Rumah Pangan Kita milik Bulog. Bulog setempat mulai mendatangkan beras kemasan sachet ukuran 200 gram untuk dijual di Rumah Pangan Kita seharga Rp2.500 per sachet (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)

Kami sudah memesan sebanyak 2.000 sachet ke Bulog pusat. Mudah-mudahan cepat datang sehingga bisa kami pasarkan lagi

Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Penjualan beras premium dalam bentuk sachet atau bungkus kecil oleh Bulog disambut antusias masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, hingga stok habis.

"Ini masih pengenalan, tapi stoknya sudah habis. Minat masyarakat cukup bagus," kata Kepala Seksi Harga Pasar, Pengadaan dan Pelayanan Publik Perum Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Wanto di Sampit, Minggu.

Beras premium dalam kemasan 200 gram dijual dengan harga Rp2.500 ribu per kemasan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan beras kualitas terbaik dengan harga terjangkau.

Bulog menjual beras sachet melalui Rumah Pangan Kita (RPK) yang menjadi mitra mereka, serta melalui mobil penjualan keliling milik mereka.

Beras sachet dijual bebas untuk masyarakat umum yang berminat. Namun dengan harga yang terjangkau tersebut, beras berkualitas premium itu diharapkan juga bisa dinikmati oleh masyarakat menengah ke bawah.

Dalam masa pengenalan dan uji coba ini, Bulog Sub Divisi Regional Sampit mendapat jatah menjual sebanyak 330 sachet dengan harga jual tetap seperti yang ditetapkan yaitu Rp2.500 per sachet.

Sambutan masyarakat Sampit ternyata cukup bagus. Hanya sekitar dua minggu, beras sachet tersebut habis terjual.

"Kami sudah memesan sebanyak 2.000 sachet ke Bulog pusat. Mudah-mudahan cepat datang sehingga bisa kami pasarkan lagi," kata Wanto.

Beras sachet dinilai bagus bagi masyarakat yang ingin menggunakannya untuk waktu dan jumlah tidak terlalu banyak. Harganya yang terjangkau juga membuat pengeluaran untuk bahan makanan pokok ini tidak terlaku terasa berat.

Beras sachet juga untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat urban seperti karyawan, mahasiswa dan para pendatang yang jauh dari keluarga sehingga praktis dan ekonomis.

"Apalagi bagi yang sering bepergian ke luar daerah, kalau membeli beras banyak-banyak kan sayang kalau lama tidak dimasak. Malah bisa berkutu. Kalau ini kan tinggal buka satu sachet untuk dimasak ketika hendak dimakan," kata Rudi, warga Sampit yang bekerja sebagai karyawan swasta.

Bagi kalangan mahasiswa, beras sachet juga menjadi solusi ketika ada kegiatan di luar kampus dan mengharuskan mereka memasak sendiri. Beras sachet akan lebih ekonomis dibanding harus membeli kemasan besar karena beras sisanya bisa tidak terpakai. (KR-NJI).

 Baca juga: Beras kemasan 200 gram siap dipasarkan Agustus
Baca juga: Bulog: Beras renceng beredar September

Pewarta: Norjani
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018