Jakarta (ANTARA News) - Kepala Subdirektorat Malaria Kementerian Kesehatan Nancy Dian Anggraeni mengatakan pihaknya telah menaburkan larvasida di danau dan sumber-sumber air di Lombok untuk mencegah penyebaran penyakit malaria.Ditemukan genangan air dan sungai-sungai di permukiman penduduk yang terdapat nyamuk anopheles."
"Larvasida untuk mematikan larva agar mereka tidak tumbuh dewasa menjadi nyamuk dan dapat membawa parasit malaria," kata Nancy dalam jumpa pers seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Senin.
Nancy mengatakan parasit malaria disebarkan oleh nyamuk anopheles. Nyamuk anopheles berkembang biak di wilayah rawa dan danau, serta larvanya tumbuh di dalam air.
Menurut Nancy, air tetap aman dikonsumsi manusia meskipun sudah ditaburi larvasida. Namun, dia menyarankan masyarakat Lombok untuk tetap mengonsumsi air bersih untuk mencegah penyakit.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan kejadian luar biasa malaria, khusus untuk Kecamatan Gunung Sari. Nancy mengatakan setelah ada laporan kejadian malaria, Dinas Kesehatan setempat telah melakukan penyelidikan.
"Ditemukan genangan air dan sungai-sungai di permukiman penduduk yang terdapat nyamuk anopheles," jelasnya.
Dari survei yang dilakukan Dinas Kesehatan, terdapat 110 orang yang positif malaria, selain 18 orang yang datang sendiri ke puskesmas untuk berobat.
Selain malaria, penyakit lain yang perlu diwaspadai masyarakat di wilayah Lombok yang baru saja terkena bencana adalah diare akut, pneumonia, suspek campak, influenza dan suspek flu singapura.
Baca juga: BSMI bantu penanganan malaria di Lombok Barat
Baca juga: Kemenko PMK pastikan perlindungan anak-perempuan dalam penanganan gempa Lombok
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018