• Beranda
  • Berita
  • Menristekdikti sebut perlunya modernisasi sistem pendidikan

Menristekdikti sebut perlunya modernisasi sistem pendidikan

17 September 2018 15:17 WIB
Menristekdikti sebut perlunya modernisasi sistem pendidikan
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.(ANTARA /Hendra Nurdiyansyah)

Kita harus memodernisasi sistem pendidikan yang ada di Indonesia, supaya pemerataan pendidikan bisa tercapai,

Malang (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan perlunya modernisasi sistem pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan pusat inovasi pembelajaran berstandar tinggi.

Menristekdikti Mohamad Nasir saat berada di Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan dengan dimulainya pembangunan Gedung Kuliah Bersama Universitas Negeri Malang (UM), nantinya diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam pusat inovasi pembelajaran bagi mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia.

"Kita harus memodernisasi sistem pendidikan yang ada di Indonesia, supaya pemerataan pendidikan bisa tercapai," katanya, seusai menghadiri Groundbreaking Project 4 in 1, di Universitas Negeri Malang, Kota Malang.

Nasir menambahkan, dengan adanya pusat inovasi pembelajaran tersebut, diharapkan mampu menghadirkan modernisasi sistem pendidikan secara dalam jaringan atau daring (online), yang nantinya mampu menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, termasuk daerah-daerah perbatasan.

Salah satu konsep yang dicetuskan oleh Nasir, antara lain adalah dengan menggunakan skema pembelajaran secara daring. Sehingga, wilayah-wilayah yang selama ini tidak memiliki perguruan tinggi bisa tetap mendapatkan pendidikan dengan skema tersebut.

"Jika sudah online learning itu tidak akan ada lagi batasan. Pembelajaran di kampus tidak lagi di dalam kelas, mungkin bisa di luar kelas, di manapun dan kapanpun bisa," kata Nasir.

Universitas Negeri Malang tengah melakukan pembangunan dua Gedung Kuliah Bersama yang mendapatkan pendanaan dari the Islamic Development Bank (IsDB). Total dana yang disalurkan dalam Project 4 in 1 tersebut mencapai 48,2 juta Dolar AS.

Dalam Konsorsium 4 in 1, Universitas Negeri Malang mengemban tugas menjadi Pusat Unggulan (Center of Excelence) bidang Learning Innovation. Selain UM, tiga perguruan tinggi lainnya yang masuk dalam proyek tersebut adalah Universitas Jember, Universitas Mulawarman dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

"Dengan Learning Innovation Center, anak-anak di daerah perbatasan bisa kuliah dengan baik, di daerah tertinggal juga bisa. Tentunya, jika kita memiliki Learning Innovation Center yang baik pula," ujar Nasir.


Baca juga: Kemenristekdikti bangun dua pusat sains

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018