"Simposium ini dapat mencari solusi yang bersinergi semua pemangku kebijakan dalam membawa arah dan solusi pembuatan kebijakan strategis nasional untuk Danau Limboto yang kita cintai bersama," ujar Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo pada simposium di Gorontalo.
Hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, Bappenas RI, Pemerintah Provinsi Gorontalo, akademisi Universitas Gorontalo dan tokoh Gorontalo, Rachmat Gobel.
Menurut Bupati, simposium itu juga adalah bagian dari prakondisi pelaksanaan Festival Pesona Danau Limboto 2018.
"Semoga dengan kedatangan perwakilan dari tiga kementerian RI dalam simposium ini dapat membawa sinergitas pemerintah Pusat, pemerintah provinsi maupun kabupaten termasuk pemangku kebijakan," ucapnya.
Nelson berharap Danau Limboto dikembalikan fungsinya sehingga menjadi penopang ekonomi daerah termasuk pendorong sektor pariwisata.
Simposium itu membahas beberapa hal seperti luas danau yang semakin berkurang, sedimen yang terus menumpuk, badan danau yang dijadikan lahan pertanian warga serta adanya sertifikat hak milik di sekitar danau tersebut.
Pencaplokan badan danau tersebut yang menjadi salah satu masalah dalam penanganan kawasan Danau Limboto saat ini.
Dari 23 sungai yang menjadi pemasok air danau, hanya ada satu sungai yang mengalir ke laut.
Sungai tersebut menghubungkan badan danau ke Sungai Bolango sebelum airnya mengalir ke Teluk Tomini. Namun, jika Sungai Bolango meluap, sungai ini tidak hanya mengalir ke laut, tetapi juga melimpas ke danau.*
Baca juga: Pemprov-DPRD Gorontalo bentuk perda selamatkan Danau Limboto
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018