• Beranda
  • Berita
  • Koleksi kayu Indonesia peringkat pertama terbanyak dunia

Koleksi kayu Indonesia peringkat pertama terbanyak dunia

18 September 2018 04:59 WIB
Koleksi kayu Indonesia peringkat pertama terbanyak dunia
Perajin menyelesaikan pembuatan patung berbahan baku limbah kayu di Kecamatan Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8/2018). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengajak masyarakat untuk memanfaatkan limbah melalui penerapan 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Tahun ini Indonesia jadi nomor 1 dunia untuk koleksi kayu terbanyak, ini akan dideklarasikan di Yogyakarta pada 23 September oleh Presiden Joko Widodo

Bogor (ANTARA News) - Indonesia dinobatkan sebagai peringkat pertama untuk koleksi kayu atau Xylarium terbanyak di dunia berdasarkan Internasional Association of Wood Anatomists (IAWA).

"Tahun ini Indonesia jadi nomor 1 dunia untuk koleksi kayu terbanyak, ini akan dideklarasikan di Yogyakarta pada 23 September oleh Presiden Joko Widodo," kata Kepala Pusat Litbang Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  Dwi Sudharto di Bogor, Senin (17/9/2018).

Sebelumnya Xylarium Indonesia berada di urutan keempat dunia setelah Belanda, Amerika Serikat dan Belgia.

Koleksi kayu Indonesia mencapai 67.864, sedangkan Belanda 125.000, USA 105.000, dan Belgia 69.000.

Butuh 150.000 spesimen kayu lagi untuk menjadikan Indonesia sebagai nomor satu di dunia.

Cara untuk mengumpulkan spesimen kayu dilakukan dengan berbagai upaya yakni mengajak perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan swasta maupun BUMN, dinas kehutanan, kebun raya, museum kayu, balai pengelolaan hutan produksi, perguruan tinggi, masyarakat umum untuk mengirimkan spesimen kayu kepada Puslitbang Hasil Hutan KLHK.

"Spesimen kayu berasal dari pohon tebangan atau roboh, dan pohon yang masih berdiri," katanya.

Pembuatan spesimen kayu dilakukan sesuai metode yang telah diajarkan Puslibtang Hasil Hutan. Yakni memotong lempengan kayu setebal 7-8 cm, dari bagian pangkal atau 130 cm dari pangkal. Lalu membuat catatan tentang kayu yang diambil.

Spesimen kayu yang telah diambil harus dicatat nomor urut dan nama lokalnya pada potongan kayu sebelum dikirimkan ke Puslitbang Hasil Hutan KLHK.

Untuk menyimpan semua koleksi kayu Indonesia maka dibangun Xylarium atau perpustakaan kayu (Xylotheque).

Indonesia sebagai negara megadiversitas terbesar di dunia memiliki hutan tropis yang sangat luas. Keragaman hayati dari hutan tropis di antaranya, kayu, jumlahnya kurang lebih 4.000 jenis.

Dwi mengatakan untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang prestasi yang berhasil dicapai oleh Indonesia dalam mengkoleksi kayu Indonesia terbanyak di dunia, Puslit Hasil Hutan KLHK akan melaksanakan ekspos.

"Selasa (18/9/2018) akan kita paparkan keberhasilan Indonesia sebagai peringkat pertama dunia untuk koleksi kayu, di Puslitbang Hasil Hutan," katanya.

Pertemuan itu akan dilangsungkan di Puslitbang Hasil Hutan KLHK, di Jl Gunung Batu, Kota Bogor, Selasa.

Selain memaparkan tentang keberhasilan Indonesia sebagai peringkatan pertama dunia untuk koleksi kayu, Puslitbang Hasil Hutan KLHK juga akan mengenalkan alat deteksi kayu otomatis atau AIKO.

"Alat ini dapat mengidentifikasi kayu secara otomatis dalam hitungan detik dan akurat," kata Dwi.

Baca juga: Kerajinan kayu jati Ngawi ramai dikunjungi pemudik
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018