• Beranda
  • Berita
  • FPTI targetkan 30 atlet Panjat Tebing ikuti pelatnas Olimpiade

FPTI targetkan 30 atlet Panjat Tebing ikuti pelatnas Olimpiade

18 September 2018 18:35 WIB
FPTI targetkan 30 atlet Panjat Tebing  ikuti pelatnas Olimpiade
Atlet panjat tebing Indonesia Ndona Nasugian beraksi pada babak kualifikasi kombinasi lead putri Asian Games 2018 di Arena Panjat Tebing Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta (ANTARA) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menargetkan 30 atlet nasional untuk mengikuti program pemusatan latihan nasional jangka panjang sejak November 2018 hingga Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami belum menggelar pelatnas sentralisasi. Pelatnas yang sudah mulai pada September ini adalah pelatnas mandiri karena biaya semua ditanggung para atlet selain dukungan dari sponsor," kata Sekretaris Jendral FPTI Sapto Hardiono selepas jumpa pers di Jakarta, Selasa, tentang keikutsertaan tiga atlet panjat tebing Indonesia dalam turnamen elit internasional.

FPTI, lanjut Sapto, masih mengajukan program pelatnas sentralisasi kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk 30 atlet yang akan dimulai di Yogyakarta, pada November 2018.

"Kami ingin jumlah atlet pelatnas untuk SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020 itu sebanyak atlet pelatnas jelang Asian Games 2018. Jumlah itu terdiri dari 15 atlet putra dan 15 atlet putri," ujarnya.

Selain di Yogyakarta, FPTI juga berencana memindah lokasi pelatnas panjat tebing nasional di Jakabaring, Palembang menyusul sarana yang lebih memadai seperti penginapan atlet.

"Kami masih menunggu kepastian pengelolaan arena panjat tebing, termasuk penginapan atlet di Komplek Olahraga Jakabaring (JSC), Palembang, apakah masih dikelola Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) ataukah sudah diserahterimakan kepada pengelola JSC," ujar Sapto.

Program pelatnas panjat tebing nasional juga membutuhkan dukungan investasi perlatan berupa poin-poin pegangan guna memenuhi perkembangan nomor boulder yang selalu berubah jalur panjatan dalam berbagai kejuaraan dunia.

"Jalur nomor boulder bisa berubah setiap tiga kali kompetisi. Dalam satu tahun, ada delapan hingga 10 kejuaraan tingkat dunia. Fasilitas di Palembang ataupun di Yogyakarta masih dapat memenuhi perkembangan itu. Hanya saja, kami butuh dukungan pembelian poin-poin pegangan itu senilai Rp70 juta - Rp100 juta setiap tahun," katanya.

FPTI masih menyimpan optimisme untuk mengirimkan atlet-atlet mereka dalam perlombaan Olimpiade Tokyo 2020 menyusul pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Asia pada November 2019.

"Kami akan menggelar kualifikasi untuk tim yang akan menuju Olimipiade Tokyo pada pertengahan 2019. Kami juga sudah mengajukan penambahan nomor perlombaan dalam Olimpiade kepada Federasi Panjat Tebing Dunia," katanya. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018