• Beranda
  • Berita
  • Pratinjau Grup E - Panggung pembuktian dominasi Muenchen

Pratinjau Grup E - Panggung pembuktian dominasi Muenchen

19 September 2018 12:27 WIB
Pratinjau Grup E - Panggung pembuktian dominasi Muenchen
Para pemain Bayern Muenchen melakoni latihan jelang pertandingan pertama penyisihan Grup E Liga Champions melawan Benfica yang bakal berlangsung di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Rabu (19/9/2018) malam setempat. (twitter.com/FCBayern)
Jakarta (ANTARA News) - Jawara Jerman, Bayern Muenchen, tergolong menjadi salah satu tim unggulan yang mendapatkan hasil undian grup cukup menguntungkan di Liga Champions musim 2018-2019.

Lawan-lawan mereka di Grup E "hanya" Benfica (Portugal), Ajax (Belanda) dan AEK Athens (Yunani), sehingga grup tersebut tak ubahnya menjadi panggung pembuktian dominasi Muenchen di antara lawan-lawan mereka yang cenderung inferior di atas kertas

Secara catatan pertemuan, Muenchen belum pernah bertemu dengan AEK di kompetisi antarklub Eropa, sementara melawan Ajax mereka imbang dalam delapan pertemuan yakni tiga kali menang, dua imbang dan tiga kalah.

Kendati demikian, Ajax dan sepak bola Belanda pada umumnya pamornya kian meredup dalam kompetisi antarklub Eropa.

Muenchen memiliki bekal amat positif menyongsong laga pembukanya dalam rangkaian penyisihan Grup E dengan menghadapi Benfica di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Kamis (20/9) dini hari WIB.

Dalam catatan delapan kali pertemuan kedua tim di kompetisi Eropa, Munchen meraup lima kemenangan, sisanya ditahan imbang.

Baca juga: Hasil dan klasemen Grup A, kala tim tamu pecundangi tuan rumah

Tiga pemain Muenchen dirundung cedera dan akan absen dari laga tersebut yakni Kingsley Coman, Rafinha dan Corentin Tolisso, sedangkan Leon Goretzka meski turut serta ke Lisbon baru saja mengalami masalah dengan pinggulnya.

Kendati sejumlah pemain hilang dari pilihannya, pelatih anyar Muenchen, Niko Kovac, bertekad meraih kemenangan di laga pembuka.

"Laga pertama fase grup selalu penting apapun kompetisinya. Hasilnya akan membuat Anda lebih tenang atau malah sebaliknya. Kemenangan bakal jadi hasil penting," kata Kovac sebagaimana dilansir laman resmi Muenchen.

Kovac juga mendapat dukungan penuh dari para pemain termasuk kiper cum kapten Manuel Neuer.

"Hasilnya akan sangat penting bagi dia. Kami akan berusaha meraih kemenangan untuknya," kata Neuer.

Kemenangan tentu saja menjadi langkah pertama Muenchen untuk membuktikan dominasi mereka di Grup E.

Baca juga: Hasil dan klasemen Grup B, Barcelona-Inter awali dengan tiga poin

Kendati berada dalam posisi tak diunggulkan, penyerang Rafa Silva mengaku tidak ingin memasuki pertandingan dengan kondisi mental sudah kalah.

"Kami memasuki setiap pertandingan dengan keinginan memenanginya. Kami juga percaya bisa menang lawan Muenchen," kata Rafa Silva.

Sementara sayap Benfica, Eduardo Salvio, mengenang pertemuan dengan Muenchen pada 2015-2016 lalu ketika kalah 0-1 di Jerman dan lantas menahan imbang lawan di Lisbon.

"Saya memiliki kenangan baik atas pertandingan-pertandingan itu sebab saya sangat senang bersaing di level tertinggi dan kedua laga itu sangat intens," kenang Salvio.

Benfica juga dihadapkan permasalahan cedera yang membayangi tiga pemainnya yakni Sebastien Corchia, Facundo Ferreyra dan Fillip Krovinovic, sementara penyerang Nicolas Castilo juga diragukan cukup pulih.


Pamor kolektif-individu

Sementara Muenchen mengusung ambisi melanggengkan hegemoni mereka, Ajax membawa misi untuk mengembalikan pamor klub-klub Belanda di Liga Champions.

Musim ini untuk pertama kalinya sejak 2010-2011 Belanda mengirimkan dua tim di fase penyisihan grup Liga Champions.

Meski secara kolektif tim-tim Belanda sudah mengoleksi enam trofi Liga Champions, namun lima di antaranya diraih di masa kompetisi itu masih bernama European Champion Clubs Cup. Belakangan bisa lolos dari fase penyisihan grup pun sudah menjadi prestasi bagi tim-tim Belanda di Liga Champions.

Setelah PSV Eindhoven gagal mengawali kiprah tim Belanda dengan baik dan ditandaskan Barcelona 0-4 di Nou Camp, tim besutan Erik ten Hag berambisi untuk mengampu tugas mulia itu di tangan mereka.

Baca juga: Hasil dan klasemen Grup C, drama di Anfield jadi menu pembuka

Hitung-hitungan kasar Ten Hag adalah jika Ajax ingin lolos dari fase grup mereka harus memenangi semua laga kandang, dan pertandingan menjamu AEK di Stadion Johan Cruijff menjadi tantangan pertama. Kedua tim belum pernah bertemu sebelumnya namun Ten Hag menilai runner up Liga Yunani musim lalu itu tim pilihan Eropa.

"Kami percaya diri, namun kami tidak boleh berpikir kami pasti menang. Hanya tim-tim terbaik yang bermain di Liga Champions," kata Ten Hag di laman resmi klub.

Terlebih, Ten Hag menyiratkan bahwa bintang muda Kasper Dolberg berpeluang untuk kembali ke skuat setelah absen selama beberapa pekan, walaupun hal itu masih harus ditinjau ulang.

Sementara Ajax mengusung ambisi pamor kolektif, AEK yang akhirnya kembali ke Liga Champions setelah menepi selama satu dekade dan pelatih Marinos Ouzounidis bertekad untuk tak hanya berthaan dan menciptakan kesempatan meski tampil di kandang lawan.

"Di laga-laga sebelumnya lawan Ajax tidak bisa mencetak gol. Jika kami ingin hasil bagus, maka kami harus menciptakan peluang mencetak gol," katanya.

Baca juga: Hasil dan klasemen Grup D, Galatasaray memulai dengan tiga poin

Oleh Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018