• Beranda
  • Berita
  • Perilaku selektif di medsos cegah penyebaran hoaks

Perilaku selektif di medsos cegah penyebaran hoaks

19 September 2018 23:53 WIB
Perilaku selektif di medsos cegah penyebaran hoaks
ilustrasi anti hoax (ANTARA News/Handry Musa)
Badung (ANTARA News) - Perilaku selektif harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menggunakan media sosial untuk mencegah penyebaran hoaks.

"Para pengguna media sosial harus selektif dalam menyebarkan informasi yang diterima dan jangan sampai mereka menyebarkan berita maupun informasi yang belum dapat dibuktikan kebenarannya," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuida dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu. 

Menurut Nyoman, perilaku selektif ini seringkali terlupakan oleh para pengguna media sosial sehingga seringkali mereka langsung menyebarkan informasi tanpa diperiksa dahulu kebenarannya. 

"Hal ini yang berbahaya karena penyebaran informasi maupun berita bohong merupakan pelanggaran hukum dan sanksinya sudah diatur di dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)," jelas Nyoman. 

Agar tidak terjerat masalah hukum, Nyoman mengajak pengguna media sosial untuk teliti ketika mendapatkan informasi melalui media sosial. Selain itu, penting juga untuk selalu memerika kebenaran dari informasi yang diterima. 

"Media sosial itu merupakan sumber informasi yang tanpa batas dan seringkali anonim sehingga penting untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang kita terima ke sumber-sumber yang kredibel seperti portal berita yang sudah terdaftar di Dewan Pers," papar Nyoman. 

Selain diminta berhati-hati dalam menyebarkan informasi, para pengguna media sosial juga diminta untuk membangun nilai-nilai persatuan dan kesatuan. 

Hal ini dapat diwujudkan dengan pembuatan berbagai konten kreatif dan selalu membagi hal-hal positif. "Semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang tercantum dalam Gerakan Indonesia Bersatu yang harus diwujudkan oleh para pengguna media sosial sehingga keutuhan bangsa dapat terus dipertahankan," jelas Nyoman. 

Nyoman berpesan jangan sampai media sosial digunakan sebagai sarana untuk saling menjatuhkan dan merusak keberagaman bangsa. "Jadikan media sosial sebagai instrumen pelekat persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu berbagi semangat positif dan inspiratif," ajak Nyoman.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018