Komandan KRI Sura Mayor Laut M Puji Santoso di Manokwari, Kamis, mengatakan, kapal ini berlayar sejak 10 September 2018 dan telah melintasi lima pulau di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat.
"Di Maluku Utara kami bersama tim dari Bank Indonesia masuk di pulau Obi dan Bisa. Sedangkan di Papua Barat di Pulau Koviouw, Missol dan Pulau Rani Raja Ampat," katanya.
Menurutnya, tidak ada kendala berarti selama pelayaran berlangsung. Tantangan terberat dalam Ekspedisi Layanan Kas Keliling ini adalah cuaca.
"Tim harus naik perahu sekoci untuk bisa mendarat ke pulau. Cuaca buruk menjadi hambatan utama, namun kami bersyukur semua berjalan lancar," kata Puji.
Setiap pulau, lanjut Puji, masing-masing memiliki karakteristik berbeda terutama kondisi arus permukaan. Segala kesulitan terbayar tuntas ketika melihat antusiasme masyarakat menyambut kehadiran kantor kas keliling yang di bawa kapal perang tersebut.
"Masyarakat sangat senang, ada juga yang kaget kok ada kapal perang datang. Setelah kami turun melakukan sosialisasi dan membuka penukaran uang mereka senang dan berbondong-bondong membawa uang yang tak layak edar," kata dia lagi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Donny Heatubun pada kesempatan itu mengatakan, program ini merupakan layanan rutin untuk menjangkau daerah terluar. Selain lima pulau di dua provinsi ini masih ada pulau lain terutama di Papua Barat yang akan dikunjungi pada ekspedisi berikutnya.
Menurutnya ini bagian dari upaya untuk menjaga kedaulan Negara Kesatuan Republik Indonesia terutama dalam ketersediaan uang rupiah di seluruh wilayah. Rupiah sebagai salah satu simbol Negara.
"Kami juga mengapresiasi TNI Angkatan Laut yang telah banyak membantu. Peredaran rupiah bagian dari tiga tugas pokok BI," sebut Donny.
Baca juga: Optimalisasi pulau-pulau terluar Indonesia sedang disusun
Pewarta: Toyiban
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018