Putra Anji yang berusia empat tahun itu sudah menciptakan lagu "Telur Dadar", membuat Saga mendapat rekor MURI sebagai pengarang lagu termuda Indonesia pada April silam.
Itu semua tak lepas dari upaya Anji mengarahkan bakat Saga yang sudah terbiasa dengan musik sejak kecil.
Sebagai orangtua, ada kalanya ia harus "memaksa" agar bersemangat untuk mengasah bakatnya.
"Paksaan" di sini, jelas Anji, bukanlah bentuk eksploitasi. Berdasarkan pengalamannya sebagai seorang ayah, anak yang berbakat kadang merasa malas latihan. Di sini orangtua berperan untuk mendorong agar bakatnya berkembang.
"Mereka harus diarahkan dan ini bentuk eksplorasi, bukan eksploitasi," ujar Anji pada konferensi pers Konser Doakan Ayah, Jakarta, Kamis.
Penyanyi yang biasa mengenakan topi ini menegaskan ia tak berniat menjadikan Saga sebagai penyanyi cilik, tapi ingin menginspirasi orangtua untuk tidak mengabaikan bakat buah hati.
Ketika Anji berbicara dengan Saga, dia kerap memberikan nada di setiap kalimatnya, seperti sedang menyanyi. Rupanya Saga punya bakat untuk bisa menimpali ayahnya.
"Akhirnya terbiasa dan jadi lagu."
Sebelumnya dia juga pernah mengeksplorasi bakat musik pada dua kakak Saga, namun ia tidak memaksa ketika dua anak itu tidak tertarik.
"Mereka lebih ingin jadi orang di belakang (layar)," ujar Anji, dengan bangga menambahkan anaknya yang duduk di bangku SMP baru saja menjadi tim sukses ketua OSIS di sekolah.
Baca juga: Sibuk, ini kiat Anji dekatkan diri dengan anak
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018